Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kondisi pasar modal yang lesu memang menjemukan. Tapi, suasana dingin ini bakal segera dipanaskan oleh persaingan calon direksi Bursa Efek Indonesia (BEI). Dua hari lalu, beberapa paket jajaran direksi sudah masuk ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
Masing-masing paket terdiri dari enam orang. Selanjutnya, nama-nama yang ada di dalam paket yang terpilih akan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan yang digelar oleh Bapepam-LK.
Sumber-sumber KONTAN menyebutkan, tiga nama direksi lama kembali mencuat ke permukaan. Mereka adalah Yustisia Tripurwasani, T. Guntur Pasaribu, dan Bastian Purnama. Calon kuat lain adalah Lily Widjaja dari Merrill Lynch Indonesia, Michael T. Tjoajadi dari Schroder Investment Management Indonesia, Jimmy Nyoo dari BNI Securities, dan Edgar Ekaputra dari Danareksa.
Berbagai tanggapan pun langsung muncul dari para pelaku pasar. Direktur Utama PT Trimegah Securities Tbk. Avi Yasa Dwipayana berharap, direktur baru nanti adalah orang yang memiliki visi yang bagus untuk bursa. "Misalnya, visi menggenjot daya saing dalam industri pasar modal agar investor domestik dan emiten bisa kembali atraktif," kata Avi. Avi juga berharap, jajaran direksi BEI yang baru terdiri dari orang dalam dan luar BEI.
Ketua Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Haryajid Ramelan berharap direksi baru yang terpilih adalah orang yang memiliki sikap tegas. "Pasalnya, tantangan pasar modal kita mulai tahun ini hingga tahun 2011 bakal semakin berat," imbuhnya.
Pengamat pasar modal Yanuar Rizky punya pendapat senada. Ia mensyaratkan dua hal penting untuk menjadi direksi BEI. Pertama, memiliki kompetensi. Kedua, direksi baru harus bisa mengubah sifat birokrat yang melekat di tubuh BEI saat ini. "Ingat, BEI bukan player tetapi operator," tandas Yanuar.
Namun, seorang pelaku pasar modal lain agak pesimistis bahwa direksi BEI nantinya mampu bertindak tegas terhadap pelanggaran yang masih kerap terjadi di bursa. "Susah mencari orang yang bebas dari kepentingan," ujar sumber yang menolak disebut namanya ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News