Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) mencatat, angka kredit bermasalah atau non performing financing (NPF) naik di bulan Mei 2023, dibandingkan April 2023.
Direktur Utama Clipan Finance, Harjanto Tjitohardjojo menyebutkan, NPF Clipan berada di level 1,18%, naik bila dibandingkan bulan April 2023 yang berada di angka 1,02%.
“Kenaikan NPL bulan Mei tersebut karena waktu itu masih adanya liburan-liburan di akhir bulan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (16/6).
Baca Juga: Kinerja Bisnis Multifinance pada 2023 Masih Ditopang Pembiayaan Alat Berat
Meski naik, NPF Clipna masih dalam level yang baik. “Untuk menjaga NPF, tentunya mitigasi kredit diperketat, dan per Juni ini kamis sudah mencoba lakukan paralel dengan Credit Decesion Enggine (CDE) yang akan terus dilengkapi pada akses-akses informasi lainnya di Juli dan Agustus,” ujarnya.
Harjanto menambahkan, Clipan menargetkan posisi NPF sepanjang tahun ini diupayakan tetap berada di level 1%.
Dari sisi kinerja, Clipan meraup laba sebesar Rp 105,08 miliar di kuartal I 2023. Laba ini eroket 6.508% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkang kuartal I 2022 sebesar Rp 1,58 miliar.
Ini ditopang oleh pendapatan CFIN yang mengalami kenaikan hingga 18,43% yoy menjadi Rp 426,88 miliar. Tak hanya itu, beban perusahaan juga menyusut 18,66% menjadi Rp 292,13 miliar.
Penyusutan beban perusahaan paling banyak dipengaruhi penurunan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN). Di Maret 2022, CKPN dari CFIN senilai Rp 174,8 miliar menjadi Rp 97,4 miliar pada awal tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News