Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Diversifikasi sektor usaha, besaran pinjaman, jenis mata uang dan jangka waktu berhasil menjadi kunci kinerja Bank OCBC NISP di sepanjang 2015 lalu. Langkah itu mendorong laba bersih OCBC NISP mencapai Rp 1,5 triliun atau naik 13% dari akhir 2014 Rp 1,33 triliun.
Pencapaian tersebut merupakan hasil dari kenaikan kredit 26% menjadi Rp 85,9 triliun dari tahun 2014 dan mendorong pertumbuhan asset 17% menjadi Rp 120,5 triliun per 31 Desember 2015.
"Sesuai jenis penggunaannya, komposisi kredit yang disalurkan untuk modal kerja mencapai 43%, investasi 43%, dan konsumer 14%," tutur Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur & CEO Bank OCBC NISP dalam keterangannya, Selasa (2/2).
Catatan itu pun mendorong pendapatan bunga bersih tumbuh 18% menjadi sebesar Rp 4,4 triliun. Untungnya, pertumbuhan ini diimbangi dengan terjaganya kualitas aset (rasio NPL) pada level 0,8% (net) dan 1,3% (gross) pada akhir Desember 2015.
Parwati menambahkan, dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan di tahun 2015, dana pihak ketiga (DPK) mengalami kenaikan 20% menjadi sebesar Rp 87,3 triliun pada akhir tahun 2015. Parwati bilang, kinerja pada tahun 2015 ini mencerminkan bisnis Bank OCBC NISP tetap tumbuh dengan solid di tengah kondisi global dan domestik yang penuh tantangan.
"Pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan dan berkualitas ini adalah hasil dari perbaikan proses dan koordinasi kerja yang menyeluruh serta perbaikan infrastruktur," tulis Parwati.
Kinerja itu juga mencerminkan Return on Assets (ROA) & Return on Equity (ROE) pada tahun 2015 masing-masing sebesar 1,7% dan 9,6%. Sedangkan tingkat kecukupan permodalan perusahaan CAR (capital adequacy ratio) sebesar 17,3% pada akhir tahun 2015.
Parwati pun optimis dan siap menghadapi persaingan serta tantangan kondisi perekonomian di tahun 2016. "Bank OCBC NISP terus melakukan inovasi untuk memberikan yang terbaik bagi para stakeholder," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News