kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

OCBC NISP garap kerjasama ATM dengan BPR Danagung


Jumat, 13 Agustus 2010 / 07:05 WIB
OCBC NISP garap kerjasama ATM dengan BPR Danagung


Reporter: Andri Indradie | Editor: Test Test

JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk tengah menjajaki bisnis baru dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). OCBC NISP menggarap kerjasama jaringan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) bagi BPR Danagung, di Yogyakarta.

Menurut Untung Kurniawan, Liability Product Division Head OCBC NISP, dari kerjasama jaringan ATM tersebut OCBC NISP bisa meraup fee based income alias pendapatan nonbunga. Sayang, Untung masih enggan mengungkapkan berapa target pendapatan nonbunga yang bisa diperoleh tersebut.

"Nilainya tidak terlalu signifikan. Nanti jika sudah berjalan tiga hingga lima BPR, kemungkinan kami baru berani mengatakan angkanya berapa," kata Untung, Rabu (11/8).

Yang jelas, kerjasama dengan BPR Danagung ini adalah proyek pertama OCBC NISP. Soft launching kerjasama jaringan ATM ini dilakukan 4 Juli 2010 lalu.
Jika proyek ini berhasil, OCBC NISP berniat memperluas kerjasama serupa dengan tiga hingga lima BPR lagi. "Kami akan evaluasi dan fokus terus pada Danagung. Untuk BPR yang lain sebenarnya sudah ada. Tapi, namanya belum bisa saya sebut karena menunggu keberhasilan proyek ini dulu," tegas Untung.

OCBC NISP tidak sembarangan. BPR yang ingin menggunakan jaringan ATM OCBC NISP minimal harus memiliki aset sebesar Rp 50 miliar. Selain itu, BPR juga harus menempatkan dana dalam jumlah tertentu sebagai deposit di NISP.

Tren BPR menggandeng bank umum untuk menyediakan fasilitas ATM bagi nasabah ini sudah dilakukan oleh BPR Karyajatnika Sadaya dan BPR Semoga Jaya Artha dengan Bank Eksekutif. BPR tidak bisa menyediakan layanan ATM sendiri karena BPR tidak masuk dalam sistem transaksi real time gross settlement (RTGS).

"Nasabah diberikan transaksi gratis untuk 3 - 4 transaksi. Setelah itu, ada fee yang dibagi rata antara OCBC, Artajasa atau Prima, dan BPR Danagung," imbuh Untung. Dalam jangka panjang, bukan tidak mungkin OCBC NISP bisa menjadi bank yang menaungi BPR-BPR di jaringan ATM. "Ini target jangka panjang jika jumlahnya sudah lebih dari 5 BPR," tutur Untung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×