Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk optimistis memasang target pertumbuhan aset pada semester-I 2017 mencapai 20%. Direktur Utama OCBC NISP, Parwati Surjaudaja mengatakan, target tersebut dapat tercapai sejalan dengan rencana Bank OCBC untuk tancap gas dalam ekspansi kredit.
Hingga akhir kuartal I 2017 total aset Bank OCBC telah tumbuh di atas 20%. Pertumbuhan tersebut sekaligus menempatkan Bank OCBC NISP sebagai bank swasta nasional terbesar ke-8 dari sisi total aset.
Salah satu pendorong pertumbuhan aset antara lain penyaluran kredit yang berhasil tumbuh 11% di kuartal-I 2017. Adapun, tahun ini bank yang terafiliasi dengan OCBC grup ini memasang target pertumbuhan kredit mencapai 15%.
"Sekaligus didorong juga pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) lebih dari 20%," ata Parwati kepada KONTAN, Rabu (5/4). Tidak hanya itu, kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) juga terjaga di bawah 2%.
Sebagai gambaran saja, berdasarkan laporan keuangan bulan Februari 2017 tercatat kredit OCBC NISP tumbuh 10,68% menjadi Rp 93,49 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 84,47 triliun. Meski begitu, pertumbuhan kredit tercatat lebih lambat ketimbang peningkatan dana pihak ketiga (DPK) yang naik 32,62% menjadi Rp 112,00 triliun.
Parwati menyebut, peningkatan DPK tersebut salah satunya didorong oleh derasnya aliran dana repatriasi dalam rangka program tax amnesty. Dari segi aset, OCBC NISP termasuk bank dengan pertumbuhan paling tinggi mencapai 28,34% dengan total aset sebesar Rp 148,93 triliun. Asal tahu saja, aset OCBC NISP bulan Februari 2017 menyalip perolehan PT Bank Danamon Tbk sebesar Rp 147,67 triliun.
Sekadar informasi, Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per awal tahun 2017 total aset perbankan tembus double digit mencapai 10,02% secara yoy menjadi sebesar Rp 6.707,25 triliun. Merujuk pada Rencana Bisnis Bank (RBB) 2017 yang dihimpun oleh OJK, pada tahun ini industri perbankan memasang target pertumbuhan sebesar 11,28%. Target tersebut lebih tinggi dibanding realisasi pada akhir tahun 2016 lalu yang hanya tumbuh 9,73%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News