kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,33   -6,02   -0.65%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OJK: 6 modal ventura lakukan penyertaan saham di atas Rp 100 miliar


Minggu, 19 September 2021 / 17:50 WIB
OJK: 6 modal ventura lakukan penyertaan saham di atas Rp 100 miliar
ILUSTRASI. OJK mencatat sebanyak 6 modal ventura melakukan penyertaan saham di atas Rp 100 miliar.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri modal ventura terus menanjak. Sebanyak enam perusahaan bahkan berhasil mencatatkan nilai penyertaan saham dan penyertaan melalui obligasi konversi di atas Rp 100 miliar. 

Direktur Pengawasan Lembaga Pembiayaan IKNB OJK Yustinus Dapot T menyebut, enam perusahaan tersebut sebagian besar adalah anak usaha dari bank seperti Mandiri Capital Indonesia, BRI Ventures, Central Capital Ventura, OCBC NISP Ventura dan lainnya. 

"Bisa dilihat, bagaimana peningkatan (penyertaan saham) dari Desember sampai ke Juni 2021 sudah tinggi," kata Yustinus, dalam diskusi daring pekan lalu. 

Menurutnya, sejak tahun 2018 - Juni 2021, tren pertumbuhan investasi melalui penyertaan saham dan penyertaan melalui obligasi konversi terus. Hal ini menunjukkan potensi dan peluang investasi yang baik bagi perusahaan modal ventura. 

Baca Juga: Hampir deal, Bank BTN (BBTN) segera akuisisi modal ventura

Misalnya saja, Mandiri Capital dan BRI Ventures berhasil mencatatkan peningkatan dari dua lini bisnis tersebut di atas Rp 1 triliun. Masing-masing sebesar Rp 2,1 triliun dan Rp 1,3 triliun. 

Menariknya, OCBC NISP Venture baru saja menjalankan bisnis penyertaan tersebut pada 2020 lalu. Namun perusahaan ini mampu meningkatkan penyertaan hingga 100%. 

Secara umum, 44 perusahaan modal ventura telah melakukan dua penyertaan tersebut dengan nilai masing-masing sebesar Rp 4,98 triliun dan Rp 709 miliar. Kedua bisnis itu masing-masing tumbuh 93,63% yoy dan 33,77% pada Juni 2021. 

Ia mengungkapkan, mayoritas investasi tersebut disalurkan pada sektor ekonomi jasa pendukung bisnis sebesar 69% dan sektor ekonomi perdagangan, restoran dan hotel sebesar 9%.

"Kemudian 49 perusahaan melakukan pembiayaan usaha produktif (PUP) mencapai Rp 10,18 triliun atau tumbuh 5,91% yoy," jelas dia. 

Dari realisasi itu, pembiayaan usaha produktif mayoritas disalurkan pada sektor ekonomi perdagangan, restoran dan hotel sebesar 70%. Lalu sektor ekonomi konstruksi sebesar 10%.

Sebelumnya, Mandiri Capital berpartisipasi pada pendanaan Ayoconnect yang merupakan Platform Application Programming Interface (API). Pada awal September 2021, Ayoconnect raih total dan US$ 10 juta atau sekitar Rp 143 miliar dari beberapa investor. Salah satunya Mandiri Capital. 

CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro melihat, kemitraan ini sebagai kerjasama yang saling menguntungkan dalam sektor open finance dan open banking di Indonesia. 

Ia begitu antusias menjalin kemitraan bersama Ayoconnect karena kesamaan ambisi dan visi perusahaan untuk menumbuhkan sektor open banking di tanah air. Sedangkan Visi Ayoconnect untuk memperluas open Finance di Indonesia.

"Kepercayaan kami terhadap Ayoconnect juga terbentuk dari  pengalaman panjang Ayoconnect dalam membangun API, kemampuan mereka dalam menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan terkemuka, serta upaya berkesinambungan mereka dalam memasuki segmen bisnis Open Banking,” kata Eddi.

Sekadar informasi, Mandiri Capital telah berinvestasi triliunan rupiah pada banyak perusahaan rintisan. Diantaranya platform fintech lending seperti Amartha, Crowde, KoinWorks, dan Investree. 

Untuk pembayaran, investasi MCI telah dilakukan ke platform LinkAja, Yokke, PTEN dan DAM. Sementara untuk teknologi solusi bisnis meliputi Mekari, PrivyID, Cashlez, Gojek, Iseller dan Halofina.

Selanjutnya: OJK akan revisi POJK modal ventura

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×