kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

OJK: Belum Ada Investor Asing yang Ingin Akuisisi Multifinance Indonesia di Awal 2024


Senin, 15 Januari 2024 / 05:40 WIB
OJK: Belum Ada Investor Asing yang Ingin Akuisisi Multifinance Indonesia di Awal 2024
ILUSTRASI. OJK menyatakan belum ada investor asing yang ingin mengakuisisi multifinance Indonesia pada awal tahun ini.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan belum ada investor asing yang ingin mengakuisisi multifinance Indonesia pada awal tahun ini.

"Sampai 9 Januari 2024, belum ada permohonan baru terkait persetujuan akuisisi multifinance Indonesia yang diajukan oleh investor asing," ungkap Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman dalam jawaban tertulis, Jumat (12/1).

Agusman menerangkan OJK saat ini sedang memproses permohonan persetujuan akuisisi dari investor asing yang diajukan pada tahun 2023.

Di sisi lain, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyebut perusahaan multifinance Indonesia masih berpotensi dilirik investor asing pada 2024. 

Baca Juga: Makin Moncer, OJK Prediksi Aset Industri Multifinance Melonjak Hingga 16% Tahun Ini

Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno tak memungkiri sepanjang tahun lalu banyak investor asing yang mengakuisisi multifinance Indonesia. 

Artinya, Indonesia masih menjadi salah satu negara yang dipertimbangkan untuk dipilih dalam berinvestasi. Suwandi menyebut pada tahun lalu multifinance Indonesia banyak mendapatkan strategic partner dari Korea dan China. 

"Nyatanya, mereka masih masuk Indonesia, maka mereka masih melihat suatu peluang untuk berinvestasi tahun ini," ujarnya.

Suwandi menerangkan ada berbagai macam pertimbangan bagi investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. Dia bilang masing-masing investor asing pasti mempunyai risk appetite tersendiri. Artinya, investor asing memiliki napsu mereka tersendiri dalam mengambil risiko dalam berinvestasi.

"Jadi, kalau melirik itu tergantung dari risk appetite masing-masing investor. Kalau melihat masih punya kesempatan dan menganggap Indonesia sebagai satu negara yang masih mungkin memberikan imbal hasil yang baik, ya, mereka akan investasi," kata Suwandi.

Baca Juga: OJK: 20 Perusahaan Pinjol Belum Penuhi Modal Minimum Rp 2,5 Miliar

Berdasarkan catatan Kontan, investor dari berbagai negara sudah masuk bisnis multifinance dalam negeri. Misalnya saja, Woori Card Co., Ltd asal Korea yang menjadi pengendali baru di Batavia Prosperindo Finance.

Selain itu, ada Singapura Honest Financial Technologies International Pte.Ltd (Honest) yang mengakuisisi multifinance milik Bank Permata, yaitu PT Sahabat Finansial Keluarga. Adapun Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) asal Jepang bersama PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) mengakuisisi PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×