Reporter: Nadya Zahira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis paylater multifinance makin merekah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater perusahaan pembiayaan mencapai sebesar Rp 6,82 triliun per Desember 2024. Angka ini tumbuh 37,6% secara year on year (YoY).
Menanggapi hal ini, Head of Corporate Affairs GoTo Financial, Audrey Petriny mengatakan adanya peningkatan piutang pembiayaan BNPL berdampak positif bagi kinerja perusahaan. Ditambah, nasabah yang melakukan pinjaman juga masih dalam kondisi yang aman.
“Apalagi GoTo Financial berkomitmen memberikan layanan keuangan yang lengkap dan aman bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk diantaranya layanan buy now pay later (BNPL),” kata Audrey kepada Kontan, Selasa (11/2).
Audrey menyebutkan, berdasarkan laporan keuangan GoTo Financial pada kuartal ketiga 2024, nilai pinjaman konsumen yang disalurkan (outstanding loans) naik tiga kali lipat secara YoY yang mencapai Rp 4,3 triliun.
Baca Juga: Paylater Perbankan dan Multifinance Diprediksi Bertumbuh pada 2025
Dengan peningkatan tersebut, ia optimis bahwa pembiayaan BNPL di GoTo Financial di tahun 2025 akan terus meningkat. Hal ini juga didorong oleh prinsip kehati-hatian dalam layanan yang diberikan oleh perusahaan kepada para debitur. Selain itu, GoTo Financial juga terus mengedepankan komunikasi yang transparan dengan konsumen.
“Terlebih seluruh persyaratan yang diinformasikan oleh GoTo Financial sangat jelas, tidak ada biaya tersembunyi,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Audrey bilang, GoTo Financial juga terus memberikan pinjaman berdasarkan kemampuan pengguna, dan mengimbau agar pengguna meminjam sesuai kebutuhan, “Kami juga menghadirkan program edukasi literasi keuangan secara rutin,” ujarnya.
GoTo Financial juga berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah mewujudkan ekosistem industri yang sehat dan berkelanjutan. Di mana, pihaknya terus berdialog dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta pelaku industri lainnya untuk memberikan masukan dalam menciptakan industri yang sehat.
Baca Juga: OJK Proyeksikan Layanan PayLater Terus Meningkat pada Tahun Ini
Selaras dengan hal ini, perusahaan pembiayaan, Kredivo juga menilai adanya peningkatan signifikan pada piutang pembiayaan BNPL tersebut menunjukkan kinerja positif dari industri Paylater yang saat ini semakin populer sebagai metode pembayaran masyarakat.
SVP, Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari menyebut bahwa peningkatan ini juga dirasakan oleh Kredivo, pelopor penyedia layanan Paylater yang memiliki lisensi multifinance.
“Sejak adanya BNPL, jumlah dan nilai transaksi Kredivo meningkat masing-masing hingga 58,59% (CAGR) dan 78.42% (CAGR) dalam lima tahun terakhir,” kata dia kepada Kontan, Selasa (11/2).
Selain itu, dia mengatakan pengguna Kredivo juga meningkat 20 kali lipat dalam kurun waktu yang sama atau kini berjumlah hampir 10 juta.
Lebih lanjut, ia menilai pertumbuhan BNPL ini didorong oleh tingginya kebutuhan masyarakat akan akses kredit yang mampu dijawab oleh Kredivo dengan menghadirkan layanan Paylater yang mudah, aman, fleksibel dan terjangkau.
Kemudian, Indina bilang, faktor lain yang membuat piutang pembiayaan BNPL naik yaitu, lantaran popularitas Paylater juga kini bukan hanya identik sebagai metode pembayaran di platform e-commerce, namun juga sebagai metode pembayaran di sektor belanja offline, yang mana pada akhir-akhir ini meningkat tajam.
“Kemudahan ini tentunya membuat para debitur tertarik untuk menggunakan Paylater atau BNPL,” kata dia.
Dengan demikian, Indina menuturkan bahwa Kredivo akan melakukan strategi agar piutang pembiayaan BNPL tetap tumbuh di tahun ini salah satunya yakni, dengan melakukan ekspansi jaringan merchant yang berfokus pada merchant lokal di kota-kota tier dua dan tiga di Indonesia.
Baca Juga: Ini Alasan OJK Batasi Usia dan Penghasilan Minimum Pengguna Paylater
Selanjutnya: Sinar Mas Land&Wellington College Independent School Hadirkan British Heritage School
Menarik Dibaca: Matcha dan 4 Minuman untuk Mencegah Jerawat, Tertarik Coba?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News