kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.254   71,99   1,00%
  • KOMPAS100 1.072   13,98   1,32%
  • LQ45 846   11,53   1,38%
  • ISSI 216   2,98   1,40%
  • IDX30 435   5,09   1,18%
  • IDXHIDIV20 520   7,29   1,42%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,72   0,58%
  • IDXQ30 143   1,82   1,29%

OJK Proyeksikan Layanan PayLater Terus Meningkat pada Tahun Ini


Rabu, 22 Januari 2025 / 13:19 WIB
OJK Proyeksikan Layanan PayLater Terus Meningkat pada Tahun Ini
ILUSTRASI.  (KONTAN/Carolus Agus Waluyo) OJK memproyeksikan fasilitas kredit pada layanan Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater akan terus meningkat pada tahun 2025.?


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan fasilitas kredit pada layanan Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater akan terus meningkat pada tahun 2025.

Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainya OJK Ahmad Nasrullah mengatakan, proyeksi tersebut didasari oleh tren digitalisasi yang semakin masif. 

OJK menjelaskan, sampai saat ini kontribusi industri BNPL hanya sekitar 2,5% dari total keseluruhan portofolio di industri pembiayaan. "Tapi kalau dari sisi jumlah transaksi, memang transaksi BNPL sangat besar, ini yang harus dijaga," kata Nasrullah dalam media briefing, Selasa (21/1).

Lebih lanjut, Nasrullah bilang pertumbuhan ini juga didukung oleh permintaan yang tinggi dari sektor konsumtif. Namun, sebagian besar penggunaan BNPL kini mulai mengarah ke sektor produktif, seperti pembelian alat-alat yang mendukung usaha kecil dan menengah.

Baca Juga: Ini Alasan OJK Batasi Usia dan Penghasilan Minimum Pengguna Paylater

Sebagai langkah strategis, OJK juga mengatur sejumlah kebijakan, salah satunya seperti pembatasan usia dan penghasilan minimal untuk pengguna paylater, guna mengelola risiko di kedua sisi, baik dari sisi peminjam maupun pemberi pinjaman. “Kami ingin memastikan bahwa industri ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat tanpa menciptakan masalah baru,” tuturnya.

Sebagai informasi, OJK mencatat piutang pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan atau multifinance masih mengalami pertumbuhan signifikan. 

Per November 2024, piutang pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan tercatat sebesar Rp 8,59 triliun. Nilai itu tumbuh sebesar 61,90%, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itiu, Non Performing Financing (NPF) gross BNPL perusahaan pembiayaan dalam kondisi terjaga, yakni berada di posisi 2,92% per November 2024. Angka itu mencatatkan kenaikan, jika dibandingkan posisi per Oktober 2024 yang sebesar 2,76%. 

Baca Juga: Intip Tingkat Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri Hari Ini Rabu, 22 Januari 2025

Selanjutnya: China di Pertemuan WEF Davos Tegaskan Tidak Mengejar Surplus Perdagangan

Menarik Dibaca: Menilik Manfaat Lidah Buaya untuk Penderita Diabetes yang Tak Banyak Diketahui

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×