kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

OJK: Borrower yang Tak Punya Penghasilan Tidak Bisa Pinjam Fintech


Minggu, 07 April 2024 / 14:33 WIB
OJK: Borrower yang Tak Punya Penghasilan Tidak Bisa Pinjam Fintech
ILUSTRASI. OJK menyatakan seharusnya sudah tidak terdapat borrower yang tidak memiliki penghasilan bisa menerima pinjaman pada fintech lending.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan seharusnya sudah tidak terdapat penerima dana (borrower) yang tidak memiliki penghasilan bisa menerima pendanaan (pinjaman) pada fintech peer to peer (P2P) lending. 

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengatakan hal itu merujuk pada peraturan OJK yang telah ditetapkan.

"Saat ini OJK telah menetapkan ketentuan terkait dengan penilaian repayment capacity yang wajib dilakukan sebelum memfasilitasi pendanaan kepada Penerima Dana sesuai dengan SEOJK 19/2023 tentang penyelenggaraan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI)," ungkapnya dalam jawaban tertulis RDK OJK, Rabu (3/4).

Agusman menyebut ada beberapa aspek yang dicek perihal pendanaan, di antaranya jumlah pinjaman dibandingkan dengan penghasilan dari penerima dana, ditambah juga dilakukan pembatasan terhadap jumlah pinjaman yang dapat diajukan terhadap penyelenggara fintech P2P lending. Terkait dengan batasan usia peminjam, dia mengatakan pihaknya tetap mengacu terhadap ketentuan perikatan sebagaimana diatur dalam KUH Perdata.

Baca Juga: OJK Beri Sanksi 3 PUJK Atas Pelanggaran Terkait Perlindungan Konsumen dan Masyarakat

"Oleh karena itu, seharusnya sudah tidak terdapat borrower yang tidak memiliki penghasilan bisa menerima pinjaman pada fintech P2P lending," ujarnya.

Mengenai adanya borrower yang tak bisa mengembalikan pinjaman, Agusman mengatakan apabila penerima dana sudah tidak memiliki kemampuan untuk melakukan pembayaran, penerima dana dapat mengajukan permohonan restrukturisasi terhadap penyelenggara fintech P2P lending. 

"Restrukturisasi dapat dilakukan dalam hal permohonan restrukturisasi telah disetujui oleh pemberi dana (lender) selaku kreditur," kata Agusman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×