kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

OJK dan bankir sepakat kredit di 2021 akan lebih menggeliat


Minggu, 15 November 2020 / 18:44 WIB
OJK dan bankir sepakat kredit di 2021 akan lebih menggeliat
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di salah satu bank swasta di Jakarta, Rabu (1/4). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/01/04/2020.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Bank nomor wahid di Indonesia ini juga mengatakan, kalau perlambatan kredit yang dialami industri perbankan saat ini lebih banyak disebabkan oleh menurunnya permintaan dari masyarakat. Oleh karena itu, fokus BRI saat ini adalah menyukseskan program stimulus yang digulirkan oleh pemerintah. 

"Saat ini fokus BRI untuk membantu penyaluran berbagai stimulus, dengan harapan apabila stimulus itu sudah sampai di masyarakat maka akan timbul demand, dan terhadap demand itu BRI akan melakukan bisnis (menyalurkan pinjaman)," imbuhnya.

Sebagai catatan, akhir kuartal III 2020 lalu Bank BRI mencetak kredit sebesar Rp 935,34 triliun atau meningkat sebanyak 4,9% secara yoy. Kredit tersebut mayoritas disumbang oleh segmen mikro yang naik 8,9% yoy menjadi Rp 328,8 triliun. 

Baca Juga: Bank Nobu siapkan strategi sinergi dengan Matahari Department Store (LPPF)

Setali tiga uang, Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk Rudi As Aturridha mengatakan pihaknya memang masih meramal kredit tumbuh di low single digit. Sebab, permintaan kredit memang masih rendah. 

Namun, tahun depan pertumbuhan kredit Bank Mandiri dipastikan akan lebih tinggi. "Kami percaya berbagai stimulus dan inisiatif kebijakan pemerintah ke depan akan dapat melindungi ekonomi domestik, seperti upaya peningkatan demand dan konsumsi dalam negeri melalui penguatan daya beli masyarakat," kata Rudi. 

Untuk mendukung hal itu, Bank Mandiri telah menentukan sinergi pertumbuhan kredit yang selektif, seperti misalnya ke sektor-sektor yang tidak terdampak langsung pandemi Covid-19. Sehingga dapat ikut mendorong pemulihan perekonomian nasional, namun tetap dalam risiko yang terukur dan kualitas aset tetap terjaga. 

Sebagai informasi saja, pada akhir kuartal III 2020 lalu Bank Mandiri masih mampu mencatatkan kredit tumbuh 3,8% secara tahunan menjadi Rp 873,7 triliun. 

Selanjutnya: Langgar aturan, OJK bekukan Intensif Multi Finance

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×