Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong Bank Muamalat untuk menambah modal intinya. Sebelumnya pemegang saham mayoritas Muamalat, yaitu Islamic Development Bank (IDB) menyatakan akan melakukan penambahan modal pada tahun ini. Namun, rencana itu belum terealisasi menyusul kondisi ekonomi yang tengah mengalami perlambatan.
Deputi Komisioner OJK Mulya E. Siregar mengatakan, ketika Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada (7/9) nanti diharapkan akan ada tambahan komisaris dan direksi baru dari pemegang saham utama. Nah, dengan adanya tambahan posisi di level pengambil keputusan utama ini diharapkan penambahan modal akan cepat terealisasi.
“Dengan masuknya komisaris dari IDB diharapkan posisi IDB lebih dominan sehingga mempermudah pengambilan keputusan, kami sudah minta supaya dalam RUPSLB tanggal 7 supaya komposisi ini harus dibuat 3-2 untuk independen,” ujar Mulya di Jakarta, Jumat (28/08).
Sebelumnya Direktur Utama Bank Muamalat, Endy Abdurrahman mengatakan, penambahan modal bakal membantu manajemen mewujudkan target kinerja hingga tiga tahun ke depan.
Salah satu sumber membisikkan, penambahan modal Bank Muamalat terkendala perlambatan ekonomi. Alhasil, rencana itu tengah dikaji ulang. Modal inti Bank Muamalat senilai Rp 3,5 triliun per Juni 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News