kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.237.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.640   3,00   0,02%
  • IDX 8.044   -17,24   -0,21%
  • KOMPAS100 1.114   -2,28   -0,20%
  • LQ45 784   -9,49   -1,20%
  • ISSI 282   1,25   0,44%
  • IDX30 411   -4,49   -1,08%
  • IDXHIDIV20 468   -6,38   -1,35%
  • IDX80 122   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 133   0,84   0,63%
  • IDXQ30 130   -1,49   -1,14%

OJK Dorong Asuransi Tak Gunakan Reasuransi Lokal Jadi Tempat Buang Risiko Tak Profit


Rabu, 01 Oktober 2025 / 17:30 WIB
OJK Dorong Asuransi Tak Gunakan Reasuransi Lokal Jadi Tempat Buang Risiko Tak Profit
ILUSTRASI. Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Iwan Pasila.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong agar perusahaan asuransi dalam negeri tak menggunakan reasuransi dalam negeri sebagai tempat membuang risiko yang tidak profit. 

Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Iwan Pasila mengatakan keduanya merupakan pihak yang saling berkaitan dalam satu ekosistem perasuransian. Dengan demikian, dia juga mendorong agar perusahaan asuransi dalam negeri bisa memandang reasuransi dalam negeri sebagai enabler atau pihak utama dalam mendukung operasional.

"Kami terus dorong pelaku industri di asuransi itu memang menggunakan reasuransi bukan sebagai tempat buangan risiko-risiko yang tidak profit, kemudian ditahan yang bagus-bagus. Namun, menggunakan sebagai enabler untuk kapasitas yang lebih besar. Jadi, kami akan mendorong supaya share tersebut proper risk," ungkapnya saat menghadiri acara di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2025).

Baca Juga: Ekuitas Asuransi Umum dan Reasuransi Turun pada Semester I, AAUI Jelaskan Penyebabnya

Iwan berharap hal itu bisa dipahami oleh para perusahaan asuransi dan reasuransi. Dengan demikian, dua pihak itu akan sangat berkontribusi terhadap ekosistem perasuransian dan bisa meningkatkan kapasitas menjadi lebih besar.

Lebih lanjut, Iwan juga menyoroti pengelolaan permodalan di industri perasuransian menjadi isu penting. Dia menilai apabila perusahaan dapat menguatkan permodalan, tentu bisa mendorong kemampuan asuransi untuk mengelola risiko. 

Oleh karena itu, Iwan menyampaikan perusahaan asuransi dan reasuransi juga perlu memaksimalkan peningkatan permodalan lewat upaya lain dan tak hanya mengandalkan injeksi modal dari pemegang saham.

“Jadi, mengelola permodalan, mengidentifikasi pasar, dan mengidentifikasi dari revenue, supaya bisa memastikan bahwa permodalan bisa dikelola,” ungkap Iwan. 

Baca Juga: OJK Tetap Optimistis Premi Asuransi Umum dan Reasuransi Bisa Tumbuh 7%-8% pada 2025

Selanjutnya: Premi Asuransi Umum Diproyeksi Tumbuh 8%, Ini Strategi Asuransi Digital Bersama

Menarik Dibaca: 7 Zodiak yang Paling Kompetitif, Capricorn Salah Satunya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×