Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - LONDON. Bank-bank di Indonesia akan menatap pertumbuhan kredit "lebih dari 12%" di tahun 2018 berkat sebuah pemulihan ekonomi global dan kenaikan harga komoditas.
Wimboh Santoso, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK), mengatakan bahwa dia yakin pinjaman bank yang lesu yang telah tertatih-tatih ekonomi terbesar di Asia Tenggara akan segera berakhir.
Pertumbuhan kredit di Indonesia telah turun di bawah 10% sejak awal 2016, dibandingkan dengan lebih dari 20% selama boom komoditas sebelum itu.
Wimboh sedang berada di London, Inggris, untuk mempromosikan investasi asing. Dia menganggap investasi asing penting untuk menyelesaikan kekurangan dana besar di Indonesia dan menjadi cara untuk mendorong konsolidasi di antara lebih dari 100 bank di negara ini.
Berkaitan dengan investasi asing di sektor keuangan ini, Wimboh juga mengungkapkan bahwa OJK masih mempertimbangkan keinginan Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) Jepang menguasai Bank Danamon Indonesia (BDMN), bank kelima terbesar di Indonesia.
"Kami sudah meminta mereka untuk mengirimkan rencana bisnis jangka menengah dan menengah yang lebih rinci," katanya.
Jika rencana akuisisi berlanjut sukses, transaksi tersebut akan tercatat sebagai akuisisi terbesar perusahaan Indonesia di sektor perbankan Indonesia oleh investor asing setelah kepemilikan asing diperkenalkan pada tahun 2012.
"Banyak bank asing tertarik datang ke Indonesia," kata Santoso. "Semakin banyak yang tertarik untuk datang, semakin banyak peluang yang akan dilakukan investor. Kami akan membiarkan mereka datang, tapi hanya jika mereka tetap tinggal di Indonesia," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News