kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

OJK prediksi tahun ini akan sepi aksi akuisisi di industri multifinance


Selasa, 28 Januari 2020 / 16:59 WIB
OJK prediksi tahun ini akan sepi aksi akuisisi di industri multifinance
ILUSTRASI. Konsumen mengamati motor yang dipajang di diler Tangerang Selatan, Selasa (7/1). OJK memperkirakan tahun ini tidak ada aksi akusisi di industri multifinance di Indonesia./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/07/01/2020.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

Sebelumnya, Bambang mengungkapkan niatan regulator untuk meningkatkan syarat minimal modal multifinance melebihi Rp 100 miliar. Rencananya, peningkatan modal minimum tersebut akan dilakukan secara bertahap sambil mengkaji kondisi industri pembiayaan di Indonesia.

Ia juga belum memaparkan secara rinci terkait skema rencana kenaikan modal minimum multifinance ini. Begitu pula berapa nominal kenaikan modal minimum tersebut. Tapi ia berharap agar rencana ini jangan jangan sampai mematikan bisnis perusahaan.

Baca Juga: Peraturan OJK belum berpihak, ini kata Fintech Pendanaan Syariah

Merujuk Peraturan OJK (POJK) No.35/2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan pasal 87 menyebutkan bahwa setiap perusahaan pembiayaan berbentuk perseroan terbatas wajib memiliki ekuitas paling sedikit Rp100 miliar.

Sejatinya ketentuan ini telah dilaksanakan secara bertahap mulai 2015 dengan nilai minimal modal Rp 40 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×