Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Menjelang akhir tahun, Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa pihaknya sedang membuat blueprint pengembangan sektor jasa keuangan tanah air. Adapun blueprint tersebut dimaksudkan untuk mencapai tiga sasaran.
Firdaus menjelaskan, sasaran pertama yakni untuk mengoptimalkan peran sektor jasa keuangan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kedua, menjaga stabilitas sistem keuangan. Ini sebagai landasan bagi pembangunan yang berkelanjutan,” ujarnya, Rabu (10/12).
Kemudian, sasaran terakhir adalah mewujudkan kemandirian finansial masyarakat serta mendukung upaya pemerataan dalam pembangunan.
Untuk mewujudkan ketiga sasaran tersebut, Firdaus bilang bahwa OJK akan menekankan pada empat strategi pengembangan. Pertama adalah penguatan aset pengaturan dan pengawasan secara menyeluruh dengan penekanan pada pendekatan berbasis resiko dan peningkatan kapasitas kelembangaan serta daya saing industri. “Ini untuk menunjang stabilitas sistem keuangan,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Firdaus, pihaknya juga akan melakukan penguatan dan pengembangan pasar dan industri jasa keuangan dalam rangka pendalaman pasar dan perluasan akses produk dan jasa keuangan melalui perluasan jalur distribusi dan sinergi antar sektor di industri jasa keuangan.
Strategi ketiga yakni untuk mendukung pembiayaan sektor ekonomi strategis serta pengembangan kualitas, efisiensi dan daya tarik pasar keuangan syariah dengan pengembangan ekosistem yang lebih optimal.
“Keempat, penguatan tingkat literasi masyarakat dan penyempurnaan infrastruktur pendukung. Bagi kelangsungan konsumen, transparansi dan tata kelola yang baik,” jelas Firdaus.
Semua aspek yang tertuang dalam cetak biru tersebut akan menjadi landasan arah sektor jasa keuangan dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News