Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Guna mengimbangi pendapatan bunga bank terus memacu pendapatan non bunga. PT Bank Central Asia Tbk misalnya masih ingin pendapatan non bunga tumbuh 10% secara tahunan atau year on year (yoy) pada tahun ini.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengaku pendapatan non bunga sebagai kompensasi kenaikan suku bunga. Kendati demikian, Jahja masih akan mengutamakan pendapatan bunga.
Bank dengan sandi saham BBCA ini menargetkan pendapatan bunga bisa tumbuh 10% yoy. Seiring dengan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) di kisaran 6% saat ini.
"Pendapatan non bunga ditopang oleh transaksi digital, transaksi valuta asing, fee dari kredit seperti KKB, KPR. Juga fee wealth management. Semua itu yang terus kita kembangkan," ujar Jahja di Tangerang, Jumat (22/2).
Jahja mengaku kinerja fee based income didorong oleh pertumbuhan volume transaksi layanan perbankan. Di BCA sendiri setiap harinya terjadi 22 juta kali transaksi. Bahkan menjelang Lebaran, Jahja menyatakan transkasi bisa mencapai 27 juta hingga 30 juta transaksi.
"Transaksi tersebut 97% terjadi di digital bukan lagi di kantor cabang. Namun secara nilai transaksi, masih besar di cabang. Karena transaksi besar seperti kliring, cek, giro harus di cabang belum bisa di-scan. Namun transaksi harian sudah banyak di digital," tambah Jahja.
Oleh sebab itu pada tahun ini BCA menganggarkan belanja modal untuk penguatan tekonologi informasi sebesar Rp 5,2 triliun. Sedangkan belanja modal khusus digital banking sekitar Rp 1 triliun.
Selain itu BCA juga akan mengurangi penambahan cabang. BCA hanya berencana untuk menambah cabang kecil 20 unit, cabang besar sekitar 70 hingga 100 unit.
Begitupun dengan penambahan mesin ATM. Jahja menyatakan penambahan pada tahun ini tidak akan sebesar penambahan tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News