Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
Adapun upaya yang dilakukan OVO berupa menerapkan sistem layered security atau keamanan berlapis dalam proses pengisian data di aplikasi OVO yang dapat melindungi perusahaan dan data pelanggan dari aksi cyber-attacks.
Ia mantap menyatakan menjamin bahwa setiap data pelanggan dilindungi dan tidak dapat diretas dengan mudah. OVO juga akan terus meningkatkan standar keamanan dan layanan dengan mengikuti standar industri global.
Terkait persaingan dengan perbankan yang juga menggarap bisnis uang elektronik, Harianto menilai bahwa bisnis digital payment akan terus berkembang seiring beralihnya masyarakat ke menggunakan uang digital.
Baca Juga: Simak strategi bisnis Akseleran dalam lima tahun ke depan
Begitupun dengan maraknya pemain asing yang juga ingin memasuki pasar Indonesia, Ia menilai hal ini menunjukkan pasar Indonesia memiliki potensi yang tinggi.
“Fokus kami bukan untuk mendukung persaingan, tetapi melayani kebutuhan masyarakat akan akses finansial secara digital. Kami akan terus berinovasi dan melahirkan lebih banyak produk dan layanan yang bermanfaat bagi masyarakat,” tutur Harianto.
Sebelumnya, Harianto bilang tiga transaksi paling besar dan menjadi fokus OVO adalah transportasi, e-commerce, dan ritel termasuk food and beverage. Untuk menggenjot transaksi, OVO menggandeng nama-nama besar. Misalnya untuk e-commerce, OVO berkongsi dengan Tokopedia menjadi dompet digital startup berstatus unicorn itu.
Di sektor transportasi, OVO bekerja sama dengan Grab yang sudah menyandang status decacorn di kawasan Asia Tenggara. Selain itu, tahun lalu, OVO mencatat volume transaksi tumbuh 75 kali lipat menjadi satu miliar kali transaksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News