kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,75   12,44   1.37%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pacu transaksi, perbankan siapkan fitur baru dalam layanan CMS saat new normal


Selasa, 16 Juni 2020 / 20:27 WIB
Pacu transaksi, perbankan siapkan fitur baru dalam layanan CMS saat new normal
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi di Bank BNI Jakarta, Senin (27/1). Bank Indonesia memproyeksi kredit perbankan akan tumbuh di angka 105 hingga 12% pada tahun 2020. Proyeksi tersebut meningkat dari realisasi pertumbuhan kredit perbankan 2019 yang mencapai 6,08%./pho


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis sistem pengelolaan kas atau cash management system (CMS) perbankan tercatat masih tumbuh baik hingga saat ini. Tidak hanya mengalami pertumbuhan transaksi, jumlah akuisisi baru juga terus bertambah.

CMS merupakan layanan yang khusus diberikan kepada nasabah bank yang memiliki rekening perusahaan. Layanan ini akan membantu perusahaan dalam mengontrol dan memonitoring seluruh aktivitas rekening, transaksi, hingga laporan keuangan aktivitas bisnisnya.

Baca Juga: Komitmen KB Kookmin Bank bisa jadi angin segar bagi likuiditas Bank Bukopin

BNI misalnya, mencatatkan jumlah transaksi pengelolaan kas sebanyak 85 juta hingga Mei 2020 atau tumbuh 143% year on year (YoY). Nilai transaksinya juga melesat 114% YoY menjadi Rp 1.323 triliun.

Pemimpin Divisi Jasa Transaksional BNI Agung Kurniawan mengatakan, dengan pertumbuhan transaksi itu, perseroan mengantongi kenaikan pendapatan fee dari layanan tersebut sebesar 104% YoY. Namun, ia tidak merinci nilainya.

Jumlah akuisisi nasabah baru layanan CMS BNI juga terus meningkat. Saat ini, total pengguna layanan tersebut sudah mencapai 65.000 perusahaan. Sejak awal tahun ada sebanyak 6.500 akuisisi nasabah baru yang tersebar di 17 wilayah. "Setelah memasuki new normal, kami cukup yakin pengguna baru layanan cash management BNI akan meningkat di kisaran 125%," kata Agung pada Kontan.co.id, Selasa (16/6).

Dalam menghadapi kenormalan baru, BNI berencana untuk mengembangkan sejumlah fitur baru layanan CMS-nya. Fitur-fitur tersebut diantaranya, portal registrasi online untuk sejumlah produk, fitur peningkatan kapabilitas Application Programming Interface (API) untuk integrasi sistem bisnis nasabah dan bank, dan lain-lain.

Baca Juga: OCBC NISP pastikan kualitas kredit tetap terjaga di tengah pandemi

Dengan perkembangan yang ada sejauh ini, BNI tetap optimis bisa mencapai target transaksi CMS sebanyak 135 juta dengan volume transaksi Rp 3.350 triliun. Sementara FBI ditargetkan bisa tumbuh 10%.

CMS BRI juga masih tumbuh oke dimana volume transaksinya meningkat 7,35% YoY hingga Mei 2020 dan fee based income dari layanan tersebut naik 18,7% YoY.

Setelah memasuki kondisi new normal, Direktur Hubungan Kelembagaan BRI Agus Noorsanto menyakini akuisisi nasabah baru untuk layanan CMS akan mengalami kenaikan mengingat kecenderungan pola transaksi perusahaan sudah menuju digitalisasi. "Kenaikan akuisisi baru sudah dimulai sejak Maret dimana di bulan tersebut penambahan user baru naik 85,8% YoY," katanya.

Dengan pertambahan akuisisi baru itu, BRI optimis transaksi maupun FBI dari layanan CMS akan terus meningkat. Sepanjang Januari-Mei 2020, akuisisi nasabah baru layanan ini sudah mencapai 3.512.

Baca Juga: Bank BRI pastikan tidak akan pinjam likuiditas dari bank jangkar

Sama seperti BNI, BRI akan mengembangkan fitur baru layanan CMS diantaranya peluasan jenis layanan dan implementasi Financial Supply Chain Management. Bank Mandiri juga bakal mengembangkan fitur baru CMS tahun ini yakni fitur upload data transaksi finansial secara straight through processing dan layanan transaksi kurs JISDOR bagi nasabah sektor migas.

Transaksi cash management hingga Mei masih tumbuh positif sejalan dengan tren peningkatan optimalisasi likuiditas dan transaksi perusahaan di masa pandemi. Transaksi dan FBI dari layanan itu meningkat 15% YoY.

Rully Setiawan, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri menyakini target transaksi dan pendapatan dari CMS yang dipatok tahun ini akan tercapai sejalan dengan program kampanye yang dilakukan perseroan untuk mendorong penggunaan layanan itu. Hingga Mei, pengguna Mandiri Cash Management berhasil tumbuh 12% YoY.

Baca Juga: BRI akui tetap ekspansif kendati sedang ada di tengah pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×