Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah asuransi umum optimistis segmen asuransi kendaraan bermotor akan bertumbuh pada tahun depan. Salah satunya PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk.
Mengenai hal itu, Chief Financial Officer Asuransi Zurich Musi Samosir menyampaikan sampai Oktober 2023 kontribusi pendapatan premi terbesar berasal dari segmen kendaraan bermotor. Dia mengatakan segmen tersebut tumbuh positif, jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
"Kami berharap pada tahun depan segmen kendaraan bermotor masih menjadi kontributor terbesar pendapatan premi," ucapnya, Senin (4/12).
Selain kendaraan bermotor, Musi menyampaikan segmen asuransi kesehatan juga tumbuh positif hingga Oktober 2023. Dia mengatakan pertumbuhan asuransi kesehatan akan dihadapkan kendala terkait inflasi medis yang menjadi perhatian saat ini.
Baca Juga: Asuransi Bhakti Bhayangkara Raih Peringkat idBBB dari Pefindo
"Akan tetapi, kami tetap berfokus dari berbagai aspek, termasuk dari segi underwriting hingga pricing. Kami mau mengembangkan asuransi kesehatan, bisa dibilang dengan hati-hati. Untuk menjaga tingkat profitabilitasnya," kata Musi.
Musi menyatakan premi perusahaan hingga Oktober 2023 tumbuh double digit, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dia pun berharap tahun depan bisa mempertahankan kinerja tersebut. Hal itu sejalan dengan kondisi ekonomi Indonesia yang diperkirakan masih akan stabil.
"Tahun depan juga proyeksi kami akan seperti itu (double digit)," ungkapnya.
Berdasarkan laporan keuangan, Zurich Asuransi Indonesia mencatatkan pertumbuhan premi sebesar 13% secara tahunan alias year on year (YoY) hingga kuartal III-2023. Adapun pendapatan premi hingga kuartal III-2023 tercatat sebesar Rp 1,78 triliun, sedangkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,57 triliun.
Selain Zurich, PT Asuransi Astra Buana atau Asuransi Astra juga menyatakan segmen asuransi otomotif menjadi penyumbang terbesar pendapatan premi perusahaan hingga kuartal III-2023.
Presiden Direktur Asuransi Astra Christopher Pangestu menerangkan segmen otomotif masih menduduki posisi teratas dari 3 besar lini usaha penyumbang premi perusahaan. Adapun segmen otomotif mengambil porsi 40%.
"Kedua adalah properti, lalu diikuti kesehatan," ungkapnya.
Baca Juga: Aset Wanaartha Tidak Cukup Bayar Kewajiban ke Nasabah, ini Langkah Tim Likuidasi
Christopher menerangkan pada tahun depan ketiga lini bisnis tersebut masih akan menjadi kontributor terbesar pendapatan premi perusahaan. Sebab, kata dia, memang portofolio Asuransi Astra sudah cukup matang.
Selain itu, Asuransi Astra juga sudah cukup matang dalam penetrasi di pasar, terlebih perusahaan tersebut merupakan pemain lama dan cukup stabil.
Adapun Asuransi Astra mencatatkan premi bruto sebesar Rp 4,5 triliun pada kuartal III-2023. Angka itu tumbuh 19,48% year on year (YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,76 triliun.
Di sisi lain, PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) menyatakan pendapatan premi dari segmen asuransi kendaraan bermotor mengalami penurunan hingga November 2023.
"Premi per November 2023 untuk kendaraan bermotor kami turun 3%," ungkap Presiden Direktur Aswata Christian Wanandi.
Christian menyampaikan penyebab penurunan pendapatan premi di segmen asuransi kendaraan bermotor dikarenakan penjualan mobil yang sedikit melambat.
Meskipun demikian, dia berharap pendapatan premi, termasuk asuransi kendaraan bermotor, bisa naik tahun depan. Dia pun menargetkan pendapatan premi 2024 bisa naik 20%.
Christian menyebut ada hal yang harus diwaspadai pada tahun depan terkait asuransi kendaraan bermotor. Salah satunya mengenai kenaikan biaya klaim baik dari spare parts dan biaya body repair.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News