kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi Covid-19 belum usai, BPR dinilai masih prospektif


Rabu, 05 Agustus 2020 / 18:29 WIB
Pandemi Covid-19 belum usai, BPR dinilai masih prospektif
ILUSTRASI. Ketua Umum DPP Perbarindo Joko Suyanto


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

"Hal ini tercermin dari beberapa indikator kinerja seperti, aset Industri BPR per Mei 2020 tumbuh sebesar 6,08% dibandingkan posisi yang sama setahun yang lalu dan telah mencapai Rp 145 triliun,” kata Joko dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Rabu (5/8).

Joko menambahkan, masyarakat masih sangat percaya terhadap Industri ini. Hal ini terlihat dengan tumbuhnya dana masyarakat yang disimpan di BPR, dalam bentuk tabungan tumbuh 6,77% dibandingkan tahun lalu, sedangkan deposito tumbuh 6,43%. Dari sisi likuiditas, BPR mampu menjaga likuiditasnya dengan baik, hal ini tercermin dari rasio LDR yang mencapai 79,87%. 

Begitu pula dari sisi penyaluran kredit, dalam masa pandemi masih tetap memberikan pelayanan  kepada masyarakat, terlihat naiknya jumlah dana yang disalurkan dalam bentuk kredit yaitu sebesar 5,50% dibandingkan posisi setahun sebelum atau mencapai Rp 110 triliun pada Mei 2020. 

Baca Juga: Dapat dana pemerintah, Bank Jateng optimalkan channeling dengan BPR

Dia menegaskan dalam masa pandemi ini, Industri BPR-BPRS akan terus menjadi garda terdepan dalam memberikan layanan keuangan kepada masyarakat dengan tetap memegang teguh protokol kesehatan. “Kami akan selalu hadir di tengah masyarakat, dalam kondisi apapun, kami ada memang untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi masyarakat dan meningkatkan tingkat kesejahteraannya,” tuturnya.

Perbarindo sangat  mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah dan regulator dalam menyelamatkan ekonomi Indonesia sebagai dampak adanya pandemi Covid-19. 

“Kami menyambut baik kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah  Indonesia, OJK dan LPS yang telah memberikan insentif – insentif bagi Industri BPR – BPRS untuk mengoptimalkan ruang relaksasi dalam menjaga kinerjanya. Tentu upaya tersebut merupakan cara yang ampuh bagi kita bersama untuk tetap bertahan, bangkit  dan menang melewati masa pandemi ini," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×