Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Joko Suyanto, Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) optimistis bisnis BPR tahun 2021 akan tumbuh lebih baik. Penyaluran kredit ditargetkan bisa tumbuh sekitar 7%-8%.
Selain kondisi ekonomi yang diprediksi akan perlahan pulih sejalan dengan perkembangan vaksinasi Covid-19, sinergi BPR dan fintech yang sudah diperbolehkan menurutnya akan jadi faktor pendorong pertumbuhan bisnis BPR ke depan.
"Produk yang disenangi masyarakat saat ini adalah yang dikemas dengan teknologi sehingga mengedepankan kecepatan dan kesimpelan. Maka kolabarasi dengan fintech ini akan berdampak positif ke depan," katanya pada Kontan.co.id, Senin (29/3).
Saat ini, Perbarindo tengah melakukan proyek percontohan dengan salah satu fintech untuk skema kerja sama channeling. Joko menjelaskan, melalui skema itu nantinya akan dibentuk kerjasama tripartit yakni antara BPR, Fintech, dan perusahaan asuransi kredit.
Baca Juga: Gandeng Fintech, BPR Berakselerasi di Tengah Tekanan Pandemi Covid-19
Posisi BPR akan menjadi pemberi kredit, fintech akan bertugas menjadi underwriter dan mengakuisisi nasabah, sedangkan asuransi kredit yang akan menjadi penjamin risiko. proyek percontohan ini ditargetkan akan rampung dalam waktu dekat.
BPR Hasamitra juga menyambut baik langkah OJK memberikan lampu hijau bagi BPR melakukan kolaborasi dengan fintech. Direktur Utama BPR Hasamitra I Nyoman Supartha mengatakan, faktor tersebut sudah dimasukkan bank ini dalam menyusun rencana bisnisnya tahun 2021 dimana kredit ditargetkan tumbuh 15,4% jadi Rp 2,31 triliun.
"Dampaknya ke penyaluran kredit tentu sangat bagus karena pasar kami jadi lebih luas, apalagi system scoring kredit bisa kita kolaborasi sehingga mitigasi risiko pun bisa diminimalisir. Saat ini kami dalam proses cari mitra fintech yang cocok dengan kami," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News