Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pasar pembiayaan tahun ini memang masih dibayangi lesunya permintaan. Untuk mengimbanginya, pemain multifinance pun mengencangkan ikat pinggang.
Direktur PT Adira Dinamika Multi Finance I Dewa Made Susila menyebut di tengah kelesuan pasar yang masih terjadi, besaran beban yang harus ditanggung idnustri pembiayaan justru terus membengkak. Misalnya saja dari gaji pegawai. Setiap tahun besaran upah minimum di seluruh wilayah Indonesia mengalami kenaikan.
Agar tak menggerus laba perusahaan, Adira Finance melakukan beberapa upaya untuk menekan pos beban lain. Diantaranya dengan berinvestasi di pengembangan teknologi.
Made bilang, penggunaan teknologi informasi dilakukan untuk meningkatkan efisiensi bisnis sehingga proses bisnis bisa lebih sederhana. "Dengan begitu beban operasional bisa kami upayakan untuk terus ditekan," kata Dewa belum lama ini.
Di sisi lain untuk tetap bisa bersaing di pasar pembiayaan, perseroan juga harus makin aktif mendekatkan diri kepada konsumen. Makanya, kata Made, pihaknya menggandeng beberapa mitra yang dijadikan perpanjangan tangan dalam memberikan layanan semisal untuk pembayaran cicilan. Hal ini diakuinya lebih murah ketimbang memperluas jaringan milik sendiri di daerah yang volume bisnisnya belum terlalu besar.
Sampai kuartal ketiga tahun ini, Adira Finance berhasil memangkas beban sebesar 7,4% secara year on year menjdi Rp 5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News