Reporter: Febrina Ratna Iskana, Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Meningkatnya kondisi pasar saham hingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus level 5.000 pekan lalu, menyebabkan bisnis asset management menunjukkan pertumbuhan signifikan dibandingkan tahun lalu.
Presiden Direktur BNP Paribas Investment Partners, Vivian Secakusuma, mengatakan kenaikan pasar saham berpengaruh pada dana kelolaan perusahaan. Hal ini setelah reksadana saham menyumbang sekitar 65% dari total dana kelolaan BNP Paribas. Sisanya sebesar 35% berasal dari reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran dan reksadana terproteksi.
Vivian mencatat terjadi kenaikan dana kelolaan sebesar 6% hingga April lalu. Dana kelolaan BNP Paribas per akhir April tercatat sebesar Rp 36 triliun dengan jumlah nasabah lebih dari 70.000 orang.
Kenaikan tersebut ditopang oleh bagusnya pasar saham hingga April lalu. "Dari dana kelolaan ada kenaikan yang lebih banyak dipengaruhi oleh faktor market yang naik," ujar Vivian.
Selain kondisi pasar yang bagus, Vivian juga menyebutkan, adanya sejumlah investor yang kembali masuk membeli reksadana. Sebelumnya, banyak nasabah yang melakukan aksi ambil untung, ketika IHSG naik sejak awal tahun.
Biarpun kondisi pasar mulai membaik, BNP Paribas tidak menargetkan pertumbuhan agresif. "Kami hanya menargetkan pertumbuhan konservatif, yaitu sebesar 10%, biarpun nantinya pasar akan bergerak positif karena ada kepastian pemilu. Kemungkinan bisa lebih dari 10% kenaikan aset," ujar Vivian.
Selain BPN Paribas, PT Manulife Aset Management Indonesia (MAMI) berhasil membukukan kenaikan dana kelolaan. Hingga triwulan pertama tahun ini, dana kelolaan MAMI naik 7,08% menjadi Rp 46,98 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 43,87 triliun.
Presiden Direktur MAMI, Legowo Kusumonegoro, menyebutkan kenaikan dana kelolaan pada kuartal I didukung oleh dua faktor, yaitu meningkatnya penjualan reksadana dan masih baiknya pertumbuhan pasar.
Jumlah investor MAMI hingga kuartal I tahun ini tercatat mencapai 51.500 investor atau naik 22,61% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 42.000 investor. Kecenderungan para investor hingga kuartal I masih memilih menginvestasikan dana mereka pada instrumen reksadana saham sebesar 57%, reksadana pasar uang sebesar 19% dan reksadana campuran sebesar 15%.
Sedangkan Panin Asset Management membidik kenaikan dana kelolaan lebih dari 30% pada akhir tahun nanti, menjadi Rp 20 triliun. Hingga Mei lalu, dana kelolaan Panin mencapai Rp 15 triliun. Panin Asset Management mencatat sekitar 35.000 investor dari total 16 produk reksadana.
Rudiyanto, Direktur Panin Asset Management, mengatakan bulan Januari hingga Februari lalu, kinerja kelolaan Panin Asset Management outperform meskipun dua bulan setelahnya lebih rendah ketimbang IHSG. "Kuartal kedua ini, kalau hasil capres dan cawapres sudah pasti, saya kira yang tadinya spekulatif menjadi jangka panjang, sehingga sektor-sektor saham yang kami pilih akan naik juga," kata Rudiyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News