kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.343   42,00   0,26%
  • IDX 7.393   80,77   1,10%
  • KOMPAS100 1.043   7,04   0,68%
  • LQ45 788   2,86   0,36%
  • ISSI 247   4,62   1,90%
  • IDX30 408   1,32   0,32%
  • IDXHIDIV20 466   0,80   0,17%
  • IDX80 118   0,88   0,76%
  • IDXV30 119   0,47   0,40%
  • IDXQ30 129   -0,03   -0,03%

Industri Asuransi Kendaraan Masih Dibayangi Tekanan pada Paruh Pertama 2025


Senin, 21 Juli 2025 / 10:58 WIB
Industri Asuransi Kendaraan Masih Dibayangi Tekanan pada Paruh Pertama 2025
ILUSTRASI. Pertumbuhan premi asuransi kendaraan hingga kuartal I 2025 tercatat melambat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.. ANTARA FOTO/zarqoni maksum/wsj.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan premi asuransi kendaraan hingga kuartal I 2025 tercatat melambat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Budi Herawan menyebutkan tren perlambatan ini sejalan dengan data penjualan kendaraan yang mulai melambat sejak akhir 2024 dan berlanjut awal tahun ini. Ia memperkirakan pendapatan premi asuransi kendaraan akan tetap terdampak oleh penurunan penjualan kendaraan baru.

“Meski demikian, kami masih menunggu data komprehensif semester I dari seluruh anggota untuk memastikan angka pertumbuhan aktual di industri,” ujar Budi kepada Kontan, (21/7).

Penurunan premi ini disebut berkaitan erat dengan kontraksi penjualan kendaraan baru. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil pada Juni 2025 turun 22,6% secara tahunan (YoY) menjadi 57.760 unit.

Baca Juga: AAUI Sambut Baik Rencana OJK Atur Tarif Premi Asuransi Properti

“Ini langsung berdampak ke premi baru dari kendaraan baru,” kata Budi.

Selain itu, kondisi ekonomi yang menantang juga menekan daya beli masyarakat. Menurut Budi, banyak konsumen kini memilih mempertahankan kendaraan lama dan lebih selektif dalam perpanjangan asuransi.

Tingginya biaya perbaikan kendaraan dan inflasi suku cadang, juga menjadi faktor risiko bagi pengelolaan klaim dan profitabilitas lini kendaraan bermotor. Ia menyebut, kombinasi berbagai faktor ini membuat kinerja lini kendaraan perlu diwaspadai hingga akhir tahun, terutama jika tren penjualan kendaraan tidak segera membaik.

Baca Juga: AAUI Nilai Revisi Tarif Asuransi Properti Perlu Dilakukan

AAUI juga menyoroti tren penjualan kendaraan listrik (EV) buatan China yang meningkat, tetapi tidak diiringi pertumbuhan premi yang signifikan.

“Risiko yang ditanggung oleh perusahaan asuransi tidak sebanding dengan premi yang diperoleh. Oleh karena itu, saat ini kami menantikan revisi tarif premi untuk risiko mobil listrik ini,” katanya.

Selanjutnya: Lagi, Israel Bunuh 67 Warga Palestina yang Sedang Menunggu Truk Bantuan di Gaza

Menarik Dibaca: Gerakan Warkop RAWvolution dari Jalin Foundation Jadi Inisiasi Ruang Ekspresi Remaja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×