Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Test Test
JAKARTA. Melalui proses rights issue (penerbitan saham baru) akhir Juni lalu, akhirnya Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) menjadi pemegang saham baru di Bank Andara. Bank pembangunan asal Jerman tersebut menguasai 15% saham Andara.
Menurut rilis dari Bank Andara kemarin, KfW menginvestasikan dana sebesar € 3 juta atau Rp 32,6 (kurs Rp 10.800 per euro). Selain KfW, Internasional Finance Corporation (IFC) menyetorkan Rp 7,9 miliar. Walhasil, kini permodalan Andara sekitar Rp 185,78 miliar. Jauh di atas ketentuan Bank Indonesia (BI) yang mematok modal minimal perbankan Rp 100 miliar. Bank Andara berharap, penambahan modal tersebut bisa meningkatkan dukungan ke sektor keuangan mikro di Indonesia.
Hasilnya sudah terlihat. Per Juli lalu total penyaluran kredit Andara sebesar Rp 133,13 miliar, naik 106,54% dibandingkan Desember 2009 yang sekitar Rp 72,03 miliar. Yang menarik, seluruh kredit ke lembaga keuangan mikro (LKM) tersebut masuk kategori lancar.
Hingga Juli 2010, Bank Andara menyalurkan kredit ke 180 LKM. "Sampai akhir 2010 kami menargetkan penyaluran kredit sebesar Rp 300 miliar ke 300 LKM," ujar Direktur Utama Bank Andara Paulus Wiranata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News