Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pembayaran digital di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang pesat. Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa pada kuartal II 2025, sebanyak 57 juta orang telah menggunakan QRIS sebagai metode transaksi.
Selain itu, penggunaan kartu kredit naik sebesar 7,28%, sementara metode PayLater melonjak hingga 32,18% secara tahunan hingga Maret 2025.
Bagi pelaku usaha, menghadirkan berbagai opsi pembayaran yang sesuai dengan preferensi pelanggan menjadi kunci penting dalam meningkatkan kenyamanan bertransaksi sekaligus memperluas pangsa pasar. Di sinilah peran payment gateway menjadi sangat vital.
Payment gateway bertindak sebagai jembatan antara berbagai metode pembayaran dan pilihan konsumen dalam melakukan transaksi, mulai dari scan QRIS, transfer virtual account bank, kartu kredit, uang elektronik, hingga cicilan PayLater.
Menurut Riski Kurniawan, Owner PT. Komunika Ide Cemerlang sekaligus pelaku usaha pengguna Payment Gateway, dengan dukungan ragam metode pembayaran, payment gateway tidak hanya mempermudah konsumen memilih cara pembayaran yang paling nyaman, tapi juga berpotensi meningkatkan konversi penjualan dan memperbaiki arus kas bisnis.
Baca Juga: Perluas Adopsi QRIS MPM, ALTO Gandeng Xendit dan Finnet
"Memilih payment gateway yang tepat bukan hanya soal kemudahan transaksi, tapi juga memastikan keamanan data, kenyamanan pengguna, dan kelancaran operasional bisnis. Payment gateway yang andal menjadi pondasi utama dalam membangun ekosistem fintech yang inklusif dan terpercaya di Indonesia," kata dia dalam keterangannya, Senin (22/9).
Di Indonesia, terdapat tiga pemain utama layanan payment gateway yang melayani pasar, yakni Midtrans, Xendit, dan DOKU. Ketiganya memiliki keunggulan masing-masing.
Midtrans, bagian dari ekosistem teknologi GoTo Group, menjadi pilihan favorit UMKM, fintech, hingga bisnis besar. Keunggulannya antara lain integrasi langsung dengan GoPay, dompet digital terpopuler di Indonesia, serta plugin siap pakai untuk e-commerce seperti Shopify dan WooCommerce.
Dashboard Midtrans mudah digunakan dengan tambahan fitur seperti payment link, invoicing, dan e-materai. Layanan pelanggan juga responsif dalam menangani kendala.
Midtrans menawarkan biaya flat fee transparan dan kompetitif untuk transaksi virtual account, dengan proses settlement dana yang cepat. Kombinasi kemudahan integrasi, dukungan ekosistem GoTo, serta biaya efisien menjadikan Midtrans solusi utama bagi bisnis yang ingin memperluas layanan pembayaran digital.
Baca Juga: Midtrans Ingatkan Ancaman Infostealer, Serangan Siber yang Mengincar Data Bisnis
Sementara untuk menggunakan Xendit, merchant harus berbentuk perseroan perorangan atau perusahaan. Xendit unggul dalam kecepatan onboarding dan settlement instan (T+0), meski dikenakan biaya tambahan. Namun, integrasi dengan marketplace besar di Indonesia masih terbatas.
Layanan ini lebih cocok bagi merchant dengan kebutuhan teknologi tinggi dan jangkauan internasional, sehingga kurang ideal bagi bisnis ritel konvensional atau UMKM dengan sumber daya terbatas. Selain itu, dukungan pelanggan lokal sering kurang responsif, dan opsi pembayaran tradisional masih terbatas.
Adapun DOKU adalah salah satu pionir payment gateway di Indonesia dengan cakupan virtual account dan opsi PayLater. Namun, proses onboarding yang sedikit rumit, dashboard yang kurang intuitif, serta dukungan proses integrasi yang terbatas membuat DOKU kurang diminati oleh pengguna baru dan bisnis kecil.
Meski demikian, DOKU menyediakan berbagai metode pembayaran direct debit dari Bank konvensional serta bank digital, seperti BRI, Mandiri, allobank, Jenius dan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













