Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Pefindo Biro Kredit (PBK) memang belum beroperasi secara komersial. Meski begitu, pemain sektor industri biro kredit swasta ini sudah menyiapkan rencana penambahan modal.
Direktur Utama PBK Ronald Andi Kasim menyebut, untuk mendapatkan tambahan modal, PBK menyiapkan rencana rights issue di tahun ini. Penguatan permodalan ini perlu untuk mengimbangi potensi bisnis yang membesar di masa depan.
Menurut Ronald, saat ini modal yang dimiliki PBK senilai Rp 85 miliar. Lewat rencana penawaran saham baru ini, perseroan ini bisa memperoleh dana segar Rp 50 miliar. "Sehingga permodalan kami akan semakin kuat," kata dia.
Potensi bisnis PBK bakal lebih cerah, mengingat perusahaan ini menawarkan sistem informasi kredit yang lebih komplit dan cepat bagi kreditur, yang semula hanya andalkan sistem BI Checking.
Lewat informasi komprehensif, Ronald menyebut, kreditur, seperti bank dan multifinance, bisa menekan kredit macet, sehingga kondisi keuangan lembaga keuangan bakal makin sehat. Dus, ia optimistis, minat lembaga keuangan pemberi pinjaman akan cukup besar.
Sebagai salah satu pemegang saham, Taspen mengaku siap ikut serta dalam rencana rights issue PBK. "Untuk saat ini, prioritas kami mempertahankan porsi saham di PBK 9,9%," kata Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro.
Perusahaan ini akan mulai beroperasi komersial akhir Maret atau awal April 2017. Saat ini, PBK masih dalam tahap pengumpulan data dan informasi mendukung pengolahan informasi perkreditan.
Hingga saat ini, jumlah anggota PBK sudah sebanyak 62 lembaga, terdiri dari 15 bank dan 39 perusahaan pembiayaan. Sementara sisanya berasal dari pelaku usaha fintech.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News