kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pefindo targetkan 100 anggota sampai akhir 2017


Senin, 08 Mei 2017 / 11:15 WIB
Pefindo targetkan 100 anggota sampai akhir 2017


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pefindo Biro Kredit menargetkan bisa menggaet 100 anggota sampai akhir 2017. Anggota ini nantinya selain berasal dari lembaga keuangan juga berasal dari lembaga fintech (perusahaan teknologi keuangan).

Sebagai gambaran, saat ini Pefindo Biro Kredit mempunyai 55 anggota dari kalangan lembaga keuangan dan 18 perusahaan teknologi finansial (fintech).

Ronald Andi Kasim, Direktur Utama PT Pefindo Biro Kredit berharap pada akhir tahun akan ada 25 lembaga keuangan besar yang akan masuk.

“Dari 25 lembaga keuangan tersebut, 20 diantaranya merupakan bank besar yang diharapkan bisa masuk sebagai anggota Pefindo Biro Kredit sebelum akhir tahun,” ujar Ronald ketika ditemui setelah acara pembukaan bursa, Senin (8/5).

Terkait data yang digunakan menurut Ronald, Pefindo Biro Kredit akan menggunakan data sistem informasi debitur (SID) Bank Indonesia dan SILK (sistem layanan informasi keuangan) OJK.

Untuk memperkuat data, Pefindo Biro Kredit akan menggaet beberapa lembaga, diantaranya Dirjen Pajak, Dukcapil, BPJS, Taspen dan Pegadaian.

Menurut Muliaman Hadad, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan adanya Pefindo Biro Kredit sebagai Private Credit Bereau (PCB), bisa memperluas akses informasi kredit.

“Dengan informasi kredit yang lebih luas, bisa meningkatkan kemudahan masyarakat memperoleh kredit dan meningkatkan peringkat Indonesia sebagai negara tujuan investasi,” ujar Muliaman.

Terkait dengan kemudahan memperoleh kredit, saat ini Indonesia berada di peringkat 62 atau naik dari posisi 70 pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×