Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Persaingan usaha yang semakin sengit mendorong manajemen PT Pegadaian (Persero) memutar otak mencari celah agar bisnisnya tetap menggigit. Baru-baru ini, perusahaan pembiayaan pelat merah tersebut melakukan uji coba (pilot project) membuka jalur keagenan untuk menggenjot distribusi produk Pegadaian.
Suwhono, Direktur Utama Pegadaian mengatakan, saat ini, pihaknya masih mencari pola bisnis yang tepat untuk mendistribusikan produk lewat keagenan. Pilot project ini sendiri baru sepekan berjalan, dan telah dilakukan di dua titik di Jakarta, yakni Kramat dan Panglima Polim.
“Dalam pilot project keagenan ini, kami sudah merekrut 25 orang sebagai kepanjangan tangan kami. Nanti, kami evaluasi seperti apa hasilnya, efektif kah. Tujuannya, untuk memperluas pangsa pasar produk pinjaman dan investasi emas yang selama ini menjadi bisnis inti Pegadaian,” ujarnya, ditemui KONTAN usai pengundian hadiah program Kemilau Emas, Senin (22/9).
Selain menjadi kepanjangan tangan, jalur distribusi keagenan ini diyakini akan menekan biaya-biaya ketimbang membangun gerai baru. Pegadaian sendiri telah melakukan efisiensi, di antaranya menutup gerai yang dianggap kurang produktif. Jumlah gerai Pegadaian saat ini menciut dari 4.631 unit menjadi hanya 4.456 unit.
Suwhono bilang, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, baru 40% masyarakat Indonesia yang bisa mengakses produk-produk keuangan, khususnya perbankan. Itu berarti, masih ada peluang bagi Pegadaian untuk mengembangkan usahanya. Apalagi, perseroan terus mengembangkan bisnis, tidak cuma produk pinjaman dan investasi emas, tetapi juga pembiayaan mikro, remitansi dan sebagainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News