Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 telah memukul perekonomian Indonesia. Bisnis asuransi umum pun kena dampak. Bahkan industri merevisi target pendapatan premi sepanjang 2020.
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo misalnya berencana untuk merevisi rencana bisnis sepanjang 2020. Direktur Utama Asuransi Jasindo Didit Mehta Pariadi menyatakan akan defensif untuk memastikan layanan perusahaan terutama dalam memenuhi kewajiban klaim tetap terjaga. Lantaran bisnis asuransi adalah bisnis kepercayaan.
Baca Juga: Investor asing tempatkan dana Rp 4,68 triliun di fintech lending Indonesia
“Turunnya bisnis dan tekanan cashflow terhadap nasabah Jasindo telah menyebabkan mereka mengajukan 2 hal. Pertama penurunan premi sekaligus perpanjangan jadwal pembayaran atau relaksasi,” ujar Didit kepada Kontan.co.id pada Rabu (17/6).
Didit menyatakan hingga saat ini, belum ada angka revisinya, lantaran masih dalam proses finalisasi. Kendati demikian, Jasindo masih optimis terhadap bisnis asuransi umum, lantaran terbantu dengan struktur bisnis yang fokus pada segmen korporasi. Segmen ini memiliki kewajiban berasuransi dalam menjalankan usaha.
“Jasindo tetap akan fokus pada lini bisnis asuransi harta benda, penjaminan, energi offshore dan turunan kegiatan komersialnya seperti transportasi yakni cargo dan marine hull, serta engineering. Segmen yang masih tumbuh sejalan yg gambaran sektor-sektor yang tidak terlalu terpapar seperti yang sering disampaikan dalam paparan Menteri Keuangan,” tambah Didit.
PT Asuransi Wahana Tata alis Aswata juga merevisi target pendapatan premi sepanjang 2020 akibat tekanan Covid-19. Presiden Direktur Aswata Christian Wanandi berharap perekonomian Indonesia bisa bangkit pada kuartal keempat 2020.
Baca Juga: Premi Asuransi Astra tumbuh 17,89% yoy pada kuartal I 2020
“Kita revisi dari tumbuh 12% menjadi 0%. Lini bisnis yang masih berpeluang ke depannya, properti, kecelakaan diri, dan liability,” kata Christian kepada Kontan.co.id.