Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 yang belum usai tidak menyurutkan optimisme beberapa fintech yang menyalurkan pinjaman pendidikan. Para pemain fintech tersebut menargetkan pinjaman pendidikan dapat tumbuh di tahun 2021.
Ambil contoh, PT Pinduit Teknologi Indonesia (PINTEK) yang optimis dapat memperluas pasar untuk pendanaan pendidikan. Direktur Utama sekaligus co-founder Pintek Tommy Yuwono menyampaikan bahwa perluasan tersebut dilakukan melalui layanan Pintek Student yang memberikan pinjaman pada siswa dan Pintek Institutions yang memberikan pinjaman pada institusi pendidikan.
Tommy juga mengatakan bahwa pertumbuhan pinjaman tersebut sudah tampak pada kuartal I tahun ini. Pada kuartal I-2021, total pinjaman pendidikan yang telah disalurkan sudah mencapai Rp 54 miliar. “Penyaluran pendanaan Pintek meningkat tiga kali lipat dibandingkan kuartal satu tahun lalu,” ujar Tommy kepada Kontan.co.id, Senin (29/3).
Baca Juga: Avana Indonesia gandeng Pemkot Bandung dorong digitalisasi pelaku UKM
Tommy melihat pertumbuhan ini akan terus berlanjut sepanjang tahun 2021 ini. Menurutnya, kebutuhan pendidikan semakin meningkat khususnya menanggapi era adaptasi dengan kebiasaan baru di tengah pandemi.
“Digitalisasi pendidikan sudah mulai lebih masif sehingga kebutuhannya pun ikut meningkat, seperti pengadaan laptop atau peralatan menuju sekolah tatap muka seperti thermogun, masker dan kebutuhan sanitasi lainnya,” jelas Tommy.
Dengan optimisme tersebut, Tommy menargetkan penyaluran pinjamannya bisa mencapai Rp 700 miliar untuk pendanaan pendidikan, mulai dari Pintek Institutions hingga Pintek Students
Sedikit berbeda, pinjaman pendidikan melalui fintech KoinWorks dengan produknya KoinPintar masih mengalami penurunan di kuartal I-2021 dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Vice President Marketing KoinWorks Frecy Ferry Daswaty mengungkapkan bahwa secara year-on-year (yoy), penurunannya sekitar 15%.
“Kinerja pembiayaan KoinPintar di tahun 2021 ini kami lihat masih terbilang stabil, karena dari sisi risk guideline-nya juga berbeda di periode awal tahun lalu yang belum ada pandemi,” ungkap Frecy.
Baca Juga: Ajaib raup pendanaan Seri A hingga US$ 90 Juta
Meskipun demikian, Frecy optimis bahwa pinjaman pendidikan di tahun ini dapat meningkat karena ia melihat masih banyak masyarakat yang ingin menempuh jalur pendidikan formal yang lebih tinggi serta lembaga pelatihan namun terkendala dengan finansial.
Perlu diketahui, 80% Peminjam di KoinPintar menggunakan fasilitas pinjaman pendidikan ini untuk pembiayaan pendidikan tambahan seperti kursus atau lembaga pelatihan. “Kita melihat ketertarikan pengguna akan pembiayaan ini didasari dari semakin besarnya kompetisi di dunia pekerjaan di Indonesia,” tambah Frecy.
Di tahun ini, Frecy mengungkapkan bahwa target KoinPintar yaitu mengambil porsi 10% lebih banyak dari total penyaluran bulanan rata-rata yang nilainya Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar.
Frecy menjelaskan bahwa komposisi penyaluran KoinPintar saat ini tidak lebih dari 10% dari total penyaluran bulanan KoinWorks karena jumlah pinjamannya yang relatif lebih kecil dibanding dengan KoinBisnis dan KoinInvoice.
Selanjutnya: Amar Bank berkomitmen perkuat posisinya sebagai bank digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News