kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pembiayaan alat berat mulai bangkit di kuartal II


Selasa, 16 Mei 2017 / 19:03 WIB
Pembiayaan alat berat mulai bangkit di kuartal II


Reporter: Anisah Novitarani | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Meski industri belum pulih, perusahaan pembiayaan alat berat dan komersial mulai menunjukkan pertumbuhan yang positif memasuki kuartal II 2017. Salah satunya, PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL) telah menyalurkan pembiayaan Rp 1,1 triliun sampai April 2017.

Jumlah tersebut meningkat sekitar 100% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 539 miliar.

Direktur Utama CSUL Suwandi Wiratno mengatakan, peningkatan tersebut seiring faktor kenaikan permintaan investasi alat berat. "Banyak pengusaha yang alat-alatnya sudah tua, jadi mereka perlu investasi alat baru," ujarnya, Selasa (16/5).

Tahun ini, CSUL menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 2,2 triliun, naik 22% dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar Rp 18 triliun. Target tersebut diharapkan dapat tercapai dengan portofolio segmen pembiayaan alat berat sebesar 70% dan pembiayaan kendaraan roda empat sebesar 30%.

Menurut Suwandi, untuk mencapai target tahun ini, perusahaan akan kerja sama bersama mitra bisnisnya untuk memperoleh nasabah. Saat ini, jumlah nasabah aktif CSUL telah mencapai 5.000 nasabah.

Berbeda dengan PT Surya Artha Nusantara (SAN) Finance. Hingga April 2017, kinerja pembiayaan SAN Finance masih flat. Perusahaan baru menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 880 miliar. "Belum ada kenaikan atau masih flat jika dibandingkan tahun lalu," ujar Direktur SAN Finance, Andrijanto.

Tahun ini, SAN Finance menargetkan pembiayaan sebesar Rp 3,15 triliun atau meningkat 5% dari tahun lalu sebesar Rp 3 triliun. Target tersebut diharapkan dapat tercapai dari kontribusi segmen pembiayaan konsumen sebesar 60% dan sisanya 40% dari segmen alat berat.

Untuk mencapai target tahun ini, SAN Finance akan tetap mengandalkan strategi dengan bersinergi dan memaksimalkan kerja sama bersama Astra Grup. Menurut Andrijanto, komoditas batubara yang mulai membaik pada tahun ini tentunya akan mempengaruhi bisnis SAN Finance. "Diharapkan pada semester kedua, segmen pertambangan mulai berpengaruh signifikan pada bisnis kita," proyeksinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×