Reporter: Anaya Noora Pitaningtyas |
JAKARTA. Perusahaan pembiayaan alat berat yakin, 2011 ini bakal menjadi tahun penuh berkah bagi mereka. Makanya mereka memasang target pembiayaan lebih tinggi sekitar 15%- 20% dibanding 2010. Begitu pula dengan target laba perusahaan selama 2011 ini.
Contohnya PT Surya Artha Nusantara (SAN) Finance yang tahun ini menetapkan target pembiayaan Rp 3,6 triliun. Di tahun 2010, SAN Finance mengucurkan pembiayaan sebesar Rp 3,1 triliun, lebih besar dibanding target awal sebesar Rp 2,8 triliun.
Melihat kinerja itulah SAN Finance berani menargetkan pembiayaan yang lebih besar tahun ini. SAN Finance juga menargetkan perolehan laba nya tahun ini naik 15%-20% menjadi Rp 144 miliar. Selama 2010, perusahaan ini memperoleh laba sebesar Rp 120 miliar.
PT Trust Finance Indonesia Tbk tak kalah optimistis. Tahun ini, Trust menargetkan pembiayaan alat berat sebesar Rp 360 miliar, naik dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 275 miliar. Peningkatan target ini juga karena pembiayaan mereka di 2010 di atas target awal tahun yang cuma sebesar Rp 260 miliar.
Soal target laba, Trus Finance belum mau mengungkapkan angkanya karena mereka sedang menghitung perolehan laba 2010. "Kami belum punya target laba tahun 2011," kata Presiden Direktur Trust Finance Muhammad Nashir.
Adapun PT Buana Finance Tbk memancangkan kenaikan laba yang cukup tinggi. Tahun ini Buana Finance menargetkan labanya naik 50% menjadi Rp 120 miliar dibandingkan 2010 sebesar Rp 60 miliar.
Lagi-lagi, keberanian Buana memancang target setinggi ini juga lantaran tingginya kinerja mereka tahun lalu. "Pendapatan kami selama 2010 melonjak cukup besar karena di awal tahun kami hanya menargetkan Rp 44 miliar," kata Direktur Pemasaran Buana Finance Herman Lesmana. Adapun target pembiayaan Buana tahun ini sebesar Rp 2 triliun, naik dibanding 2010 yang sebesar Rp 1,3 triliun.
Untuk mendukung pembiayaan tahun ini, SAN Finance telah memperoleh sumber pendanaan dari penerbitan obligasi sebesar Rp 300 miliar di Desember 2010. Adapun Trust Finance dan Buana Finance masih melihat situasi pasar untuk menerbitkan obligasi pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News