Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Wow. Penyaluran pembiayaan BFI Finance tembus Rp 8,6 triliun hingga akhir tahun lalu. Itu berarti, tumbuh sekitar 20% ketimbang tahun sebelumnya, sekaligus melampaui target perseroan yang awalnya membidik total pembiayaan sebesar Rp 8,5 triliun.
Pencapaian ini tentu saja mengesankan, mengingat kebijakan perseroan yang sempat mengerek bunga kredit antara 50 basis poin (bps) – 100 bps. Harap maklum, Bank Indonesia (BI) juga cukup agresif menaikkan suku bunga acuan sejak pertengahan tahun lalu.
“Pertumbuhan pembiayaan tahun lalu tidak terlepas dari permintaan pasar yang masih baik. Namun, saya kira, kondisi itu tidak akan terulang tahun ini. Bukan cuma karena tahun politik, tetapi kondisi pasar,” ujar Cornelius Henry, Direktur BFI Finance kepada KONTAN, Kamis (6/2).
BFI Finance sendiri hanya mematok pertumbuhan pembiayaan tahun ini di kisaran 10% atau berarti sekitar Rp 9,35 triliun. Pertumbuhan itu akan ditopang dengan rencana perluasan jaringan. Asal tahu saja, industri multifinance juga tidak terlalu optimis di tahun kuda kayu ini.
Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mengaku, pelaku industri multifinance hanya menakar pertumbuhan pembiayaan sekitar 5% - 10%. Lebih parah lagi, sektor pembiayaan alat berat bakal anjlok hingga 40%.
BFI Finance boleh lega, beruntung karena perseroan fokus pada pembiayaan konsumen. Sebanyak 60% dari total pembiayaannya mengalir ke mobil bekas, 17% sewa guna usaha, 14% untuk mobil baru dan 9% sisanya ke sepeda motor bekas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News