Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Test Test
JAKARTA. Kinerja usaha PT Bhakti Finance meroket tajam. Hingga Juli 2010, penyaluran kredit kendaraan bermotor dan alat berat anak usaha grup PT Bhakti Investama Tbk tersebut menembus Rp 415 miliar. Nilai ini melonjak 243% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 121 miliar.
Bahkan, hingga Agustus 2010 ini, penyaluran kredit diperkirakan akan menembus menjadi Rp 480 miliar. Angka itu nyaris separuh dari total target pembiayaan sepanjang tahun ini sebesar Rp 1 triliun.
“Tidak hanya itu, realisasi pembiayaan hingga Juli 2010 itu juga terpaut jauh dari pencapaian penyaluran kredit sepanjang tahun lalu yang hanya berkisar Rp 256 miliar,” ujar Direktur Operasional Bhakti Finance, Hadianjaya kepada KONTAN, Senin (30/8).
Ternyata, pendongkrak kinerja penyaluran kredit Bhakti Finance berasal dari pertumbuhan kredit mobil seken. Kontribusi penyaluran kredit mobil seken mencapai 40% dari total pembiayaan pada juli 2010. Nilainya tercatat sebesar Rp 187 miliar.
Itu sebabnya, Bhakti Finance berencana memperbesar porsi pembiayaan mobil seken miliknya. Kendati secara portofolio kredit, terbesar masih didominasi sepeda motor, sebesar 50%. “Tahun ini, pembiayaan mobil bekas dipatok Rp 500 miliar,” jelasnya. Sementara sisa kontribusi penyaluran kredit sebesar 10% berasal dari pembiayaan alat berat, kredit pemilikan rumah (KPR), dan elektronik.
Adapun pertimbangan perusahaan memperbesar porsi pembiayaan mobil seken, menurut Sekretaris Perusahaan Bhakti Finance, Yudhananta bukan hanya karena kontribusinya terhadap pendapatan perusahaan yang cukup signifikan. Tapi, juga terkait kondisi pertumbuhan pembiayaan mobil yang berkembang pesat belakangan ini.
Nah, salah satu upaya mengembangkan lini bisnisnya, Bhakti Finance terus berekspansi. Caranya seperti memperluas jaringan dari 42 kantor cabang menjadi 64 kantor cabang hingga Juli 2010 ini.
“Selama ini, jaringan kantor cabang kami dominan di Sumatera. Nah, karena tahun ini kami memperbesar porsi pembiayaan mobil bekas, maka kami menyebar jaringan hingga ke Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi. Dan, kami juga membedakan antara kantor cabang pembiayaan mobil, sepeda motor, dan alat berat,” tutur Yudhananta.
Upaya lainnya, adalah merambah pembiayaan sepeda motor produksi Jepang. Maklum, penyaluran kredit selama ini hanya untuk sepeda motor produksi dari China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News