kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pembiayaan infrastruktur bakal melesat di 2018


Senin, 11 Desember 2017 / 12:45 WIB
Pembiayaan infrastruktur bakal melesat di 2018


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Percepatan infrastruktur pemerintah turut membawa berkah bagi PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Komitmen pembiayaan dua perusahaan pembiayaan infrastruktur ini ikut terangkat.

Tahun depan IIF menargetkan komitmen pembiayaan Rp 17 triliun. Deasy Farisa, Corporate Communication IIF mengatakan, tahun ini anak usaha Sarana Multi Infrastruktur tersebut memproyeksikan nominal komitmen pembiayaan Rp 13 triliun. Artinya dengan asumsi target tersebut, IIF mengincar pertumbuhan 30,77% di 2018.

Adapun portofolio proyek IIF di tahun ini adalah pendanaan untuk di sektor telekomunikasi dengan porsi 28%, ketenagalistrikan 24%, bandara dan pelabuhan masing-masing 10% dan sisanya ke sektor-sektor sebagaimana diatur dalam PMK 100/2009 tentang Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur.

Tahun depan, IIF menargetkan berpartisipasi dalam pendanaan di sektor gas dan minyak bumi dengan porsi sekitar 30%, ketenagalistrikan sekitar 15% dan airport sekitar 14% dari total portofolio. "Sejalan dengan keinginan pemerintah meningkatkan infrastruktur di Indonesia, kami melihat adanya progres menggembirakan," kata Deasy kepada KONTAN, Jumat (8/12).

Hanya saja, IIF melihat ada tantangan di tahun depan. Salah satunya, tahun depan masuk tahun politik sehingga membuat beberapa pemilik proyek menahan pelaksanaan pembangunan proyeknya.

SMI juga yakin, prospek tahun depan bakal cerah. Direktur Utama SMI Emma Sri Martini menjelaskan, pihaknya menargetkan komitmen pembiayaan senilai Rp 78,7 triliun di tahun depan. Nominal tersebut meningkat 22,39% dibanding proyeksi tahun ini yang sebesar Rp 64,3 triliun.

Sementara dari sisi outstanding pembiayaan, SMI menargetkan pencapaian sebesar Rp 47,1 triliun di 2018. Angka ini juga diperkirakan meningkat 28,69% dari posisi akhir Desember tahun ini yang diprediksi Rp 36,6 triliun.

Emma merinci, dari target komitmen pembiayaan dibagi menjadi empat portofolio pembiayaan. Pertama, komitmen pembiayaan komersial ditargetkan Rp 66,4 triliun atau meningkat 34% dari realisasi tahun ini senilai Rp 49,7 triliun. Sedangkan oustanding pembiayaan komersial diperkirakan naik 39% menjadi Rp 38,9 triliun di 2018.

Kedua, komitmen pembiayaan ke pemerintah daerah diramal mencapai Rp 4,4 triliun, naik 36% dari tahun ini. Lalu outstanding pembiayaan ke pemda diprediksi Rp 1,9 triliun, naik 6% dari tahun ini.

Ketiga, komitmen pembiayaan ke PT PLN ditargetkan senilai Rp 7,5 triliun. Nominal ini flat dari realisasi tahun 2017. Sementara outstanding pembiayaan tersebut ditargetkan Rp 6 triliun atau turun 12% dari tahun ini.

Keempat, komitmen pembiayaan berkelanjutan ditaksir senilai Rp 371 miliar di tahun depan, naik 86% dari realisasi 2017. Lalu oustanding pembiayaan ini diperkirakan Rp 306 miliar atau tumbuh 189% dari tahun ini Rp 106 miliar. "Tahun depan kami terus mendorong percepatan pembiayaan infrastruktur di daerah misalnya mengusulkan insentif," kata Emma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×