Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mencatatkan pembiayaan kendaraan listrik senilai Rp 290 miliar hingga September 2024. Pembiayaan tersebut didominasi oleh kendaraan listrik roda empat yang memiliki porsi sebesar 75%.
Chief of Financial Officer Adira Finance, Sylvanus Gani mengatakan, tren masyarakat yang menggunakan kendaraan listrik semakin meningkat. Hal ini seiring dengan meningkatnya pemahaman masyarakat akan pentingnya konsep green living, dan tersedianya beragam merek kendaraan listrik.
"Namun demikian, pada umumnya pembelian kendaraan listrik bukan kepemilikan pertama. Kontribusi penjualan kendaraan listrik di indonesia masih relatif kecil dibandingkan kendaraan konvensional," kata Gani kepada Kontan, Jumat (4/10).
Hasil ini telah melampaui capaian sepanjang tahun lalu. Selama tahun 2023, Adira Finance berhasil menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik sebesar Rp 189 miliar.
Adapun, per akhir September 2024, pembiayaan baru Adira Finance tercatat mencapai sebesar Rp 27,8 triliun, di mana sebesar 76% merupakan pembiayaan otomotif dan sisanya dari pembiayaan non-otomotif.
Baca Juga: Adira Finance Berharap Pemangkasan Suku Bunga Berdampak Positif
Terkait dengan target, secara keseluruhan dengan memperhatikan kondisi industri otomotif yang saat ini masih belum membaik serta kondisi ekonomi yang juga masih menantang, Adira Finance melihat bahwa kinerja industri otomotif termasuk pembiayaan mobil baru tahun ini akan sedikit menurun atau flat.
Oleh karena itu, Gani bilang, Adira Finance akan terus menerapkan berbagai inisiatif strategi untuk mendorong kinerja bisnis di tengah tantangan yang terjadi di industri otomotif serta makro ekonomi seperti dengan terus melakukan ekspansi bisnis secara selektif ke daerah-daerah yang memiliki potensi tinggi.
Selain itu, Perusahaan juga terus mengembangkan bisnis non-otomotif seperti produk multiguna, memperkuat kolaborasi dengan grup untuk meningkatkan customer base, terus meningkatkan customer retention melalui penawaran yang lebih baik serta perbaikan proses, seiring dengan inisiatif untuk memperbaiki struktur biaya agar lebih bersaing.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), piutang pembiayaan electric vehicle (EV) oleh multifinance sudah menembus Rp 29,07 triliun per Agustus 2024. Jumlah tersebut setara dengan 5,53% dari total piutang yang dikelola perusahaan pembiayaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News