Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan bank syariah di segmen korporasi masih tumbuh meskipun secara nasional kredit atawa pembiayaan korporasi dan komersial masih kontraksi. Pertumbuhan pembiayaan ini ditopang oleh segmen yang tidak terdampak pandemi Covid-19 secara signifikan.
PT BCA Syariah misalnya, masih menorehkan pertumbuhan positif pembiayaan wholesale. Per Juni 2021, secara keseluruhan pembiayaan bank ini naik 3,5% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 5,9 triliun.
Pembiayaan wholesale masih mendominasi total portofolio pembiayaan bank ini atau mencapai sekitar 75%.
"Dengan porsinya yang masih mendominasi maka pertumbuhannya segmen tersebut sejalan dengan pertumbuhan total pembiayaan kami," jelas Direktur BCA Syariah Rickyadi Widjadja dalam paparan kinerja semester I 2021 secara virtual, Jumat (6/8).
Baca Juga: LPS: Perekonomian nasional telah menunjukkan sinyal pemulihan
Pembiayaan wholesale tersebut sebagian besar berasal dari sektor perdagangan besar dan eceran, perantara keuangan dan industri pengolahan. Strategi perusahaan dalam menyalurkan kredit korporasi di tengah pandemi adalah dengan fokus pada sektor usaha yang masih prospektif dan tetap berupaya mempertahankan nasabah eksisting dengan tetap menjaga komunikasi yang baik.
Meskipun pembiayaan wholesale masih tumbuh, BCA Syariah ingin berupaya menurunkan porsinya terhadap portofolio perseroan dengan mendorong penyaluran di segmen UMKM dan konsumer. Saat ini, porsi UMKM perseroan masih sekitar 20% dan sisanya dari konsumer.
Ke depan, BCA Syariah ingin mengarahkan pembiayaan komersial dan korporasi bisa turun ke bawah 70%. "Saat ini, kami telah memiliki beberapa pipeline pembiayaan di segmen UMKM sehingga persentase segmen wholesales harapannya bisa turun," kata Rickyadi.
Untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan UMKM, BCA Syariah akan fokus melakukan pembiayaan lewat skema supply chain dari nasabah komersial dan korporasi. Misalnya, di sektor pertanian, perseroan akan membiayai plasma atau petani dari debitur perkebunan besar. Strategi ini juga salah satu upaya untuk menjaga kualitas kredit di segmen ini.