Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati kinerja industri multifinance belum sepenuhnya pulih, beberapa perusahaan pembiayaan mencatatkan kenaikan pembiayaan multiguna hingga Oktober 2021.
Sebagai gambaran, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan multiguna yang menyumbang nilai piutang terbesar untuk industri masih turun 10,26% per September 2021 secara year on year (yoy) menjadi Rp 207,50 triliun.
Salah satu perusahaan pembiayaan Clipan Finance, mencatatkan kenaikan pembiayaan multiguna pada Oktober 2021 sebesar Rp 2,7 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,05 triliun.
Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo mengatakan, penyaluran multiguna /dana tunai yaitu untuk biaya produktif seperti modal kerja dan konsumtif seperti pendidikan, renovasi bangunan/rumah, pernikahan, dan lain-lain. "Kami terus melakukan penyaluran kredit kepada konsumen, tren ke depan untuk pembiayaan multiguna akan lebih baik dengan terkendalinya pandemi Covid-19," ungkap Harjanto kepada kontan.co.id, Senin (15/11).
Baca Juga: Terus kembangkan digitalisasi, Adira Finance berencana buat e-wallet
Sementara itu, Clipan Finance memproyeksikan memproyeksikan pembiayaan baru sampai dengan akhir tahun mencapai Rp 3,5 triliun. Dalam mendorong pembiayaan multiguna perusahaan juga melakukan upaya melalui digital Platform, Kerjasama Keagenan, Value Chain & Refferal dari Bank Panin.
PT Mandiri Tunas Finance (MTF) juga menyatakan, pembiayaan multiguna atau yang biasa perusahaannya sebut Product Cash Aja, Per Oktober 2021 sudah mencapai Rp 2 triliun, atau menyumbang hampir 15% dari total lending MTF. "Penyaluran Kredit Product Cash Aja, ke beberapa konsumen digunakan untuk Perbaikan Rumah dan eperluan Konsumtif lainnya," kata Direktur MTF William Francis Indra.
William menyebut, mayoritas customer MTF untuk Product Cash Aja adalah Nasabah MTF yang Masa Tenor Kreditnya sudah hampir selesai, pihaknya berikan layanan Top Up. "Tren ke depan, kami masih melihat potensi besar untuk Product Cash Aja ini, kami proyeksikan masih bisa tumbuh agresif," ujar William.
Per September 2021, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) juga mencatatkan pembiayaan multiguna meningkat 75% secara yoy. "Penyaluran multiguna disalurkan untuk yang konsumtif dan produktif. Kami akan tetap menyalurkan kredit multiguna sejak kuartal II/2020 dan meningkat terus sampai sekarang," kata Presiden Direktur WOMF Djaja Suryanto Sutandar.
Menurut Djaja, tren ke depan akan tetap meningkat dan di proyeksikan bisa tumbuh stabil 75% yoy. Selain itu, dengan adanya peningkatan pembiayaan multiguna yang cukup signifikan, pihaknya akan terus meningkatkan proses dan kemudahan untuk mengakses pembiayaan WOMF.
Baca Juga: Peta persaingan dompet digital di indonesia kian ketat
Sementara itu, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mengakui, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang optimis lebih baik dari 2020, kebutuhan atas pembiayaan multiguna meningkat. Pembiayaan multiguna CNAF hingga Oktober 2021 mengalami peningkatan cukup besar di atas 50% dibanding periode yang sama di tahun lalu.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengungkapkan, CNAF juga berkomitmen untuk terus menyediakan fasilitas pembiayaan kepada calon nasabah yang memerlukan, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Ristiawan mengatakan, rata-rata pembiayaan multiguna di CIMB Niaga Finance digunakan untuk membantu nasabah yang membutuhkan dana untuk renovasi rumah, modal usaha, dana pendidikan, liburan dan lain lain. "Salah satu target utama dalam penyaluran multiguna adalah masyarakat yang tergerak untuk menjalankan bisnis yang saat ini marak didukung oleh digital e-commerce," katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa, CIMB Niaga Finance selalu terbuka dalam memberikan penyaluran kredit ke nasabah baru seiring dengan rencana perseroan dalam meningkatkan market share. CIMB Niaga Finance juga memberikan beragam program menarik kepada nasabah existing yang sudah mempunyai relationship dengan CNAF maupun induk usaha CIMB Niaga.
"CIMB Niaga Finance memproyeksikan tren pembiayaan multiguna masih akan mengalami peningkatan sehingga proyeksi pembiayaan multiguna hingga akhir tahun naik di atas 50% dibandingkan tahun 2020," ungkap Ristiawan.
Menurutnya, peningkatan yang terjadi pada pembiayaan multiguna disebabkan oleh ekonomi masyarakat yang menggeliat dan semakin banyak masyarakat yang membutuhkan suntikan dana untuk menambah modal kerja dalam menjalankan bisnisnya.
Dalam mendorong pembiayaan multiguna, CNAF memiliki strategi yang cukup komprehensif meliputi marketing, akuisisi, percepatan proses maupun produk yang kompetitif dengan memanfaatkan teknologi digital.
Dalam hal akuisisi, CNAF juga membuka program MGM melalui “SahabatCNAF” yang dapat memberdayakan seluruh masyarakat luas dalam memberikan referral. Sedangkan percepatan proses kami lakukan dengan beragam digitalisasi seperti Digital Signature melalui CIMB Niaga Finance Mobile sehingga calon nasabah dapat mengajukan kredit kapan pun dan dimana pun.
Selanjutnya: Perusahaan multifinance alokasikan belanja modal untuk digitalisasi pada tahun 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News