kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembiayaan perumahan masih minim


Kamis, 05 Juli 2012 / 09:12 WIB
Pembiayaan perumahan masih minim
ILUSTRASI. Shinta widjaja Kamdani, CEO Sintesa Group


Reporter: Mona Tobing | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Penyaluran dana Sarana Multigriya Finansial (SMF) untuk pembiayaan alias kredit pemilikan rumah (KPR) melalui perusahaan pembiayaan masih minim. Sepanjang semester I 2012, multifinance hanya menyerap 9% dari total penyaluran SMF. Penyebabnya, multifinance yang menyalurkan KPR masih sedikit dan dari sisi bunga kalah bersaing dengan di perbankan.

Sepanjang semester I-2012 ini, total penyaluran pembiayaan SMF ke multifinance hanya Rp 11,83 miliar atau 9% dari total pembiayaan. Jumlah itu hanya mengalir ke tiga perusahaan multifinance, yakni PT MNC Finance, PT Ciptadana Multifinance, dan PT Finansia Multifinance. "Hanya sedikit multifinance yang tertarik berbisnis KPR, mungkin karena pembiayaan rumah butuh jangka waktu panjang dan pendanaan yang kuat," kata Raharjo Adisusanto, Direktur Utama SMF, beberapa waktu lalu.

Sutomo, Direktur SMF, menyebutkan komposisi penyaluran pembiayaan ke MNC Finance hanya Rp 7,12 miliar. Lalu ke Finansia Multifinance Rp 4,25 miliar dan Ciptadana Financia Rp 460 juta.

Sedangkan total penyaluran pembiayaan SMF hingga Juni 2012 mencapai Rp 1,5 triliun, tumbuh 50% dibandingkanperiode sama tahun lalu. Manajemen menargetkan jumlah penyaluran pembiayaan mencapai Rp 2 triliun pada akhir tahun 2012.

SMF berharap multifinance semakin tertarik terjun ke bisnis KPR. Soalnya, bisnis ini memiliki prospek cerah. Multifinance pasti mendapat keuntungan besar dalam jangka panjang. Apalagi, SMF juga siap memberi bantuan pendanaan. Otomatis, multifinance tinggal bertindak layaknya agen mencari nasabah KPR.

Soal pendanaan, SMF memiliki jumlah yang cukup dan siap memenuhi permintaan multifinance. April lalu, mereka menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai Rp 1,25 triliun. "Akhir kuartal III ini akan terbit obligasi lanjutan Rp 1,3 triliun," kata Raharjo. Saat ini, manajemen mulai persiapan penerbitan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×