Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Bank Tabungan Negara (BTN) menegaskan bahwa pembangunan kawasan perumahan tak bisa semata hanya mengandalkan pembiayaan dari industri perbankan. Peran penting developer atau pengembang dalam membangun perumahan tak kalah penting.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, bank-bank seharusnya juga bisa berperan sebagai integrator dalam pembangunan perumahan. "Bank-bank bisa membantu developer untuk memperoleh lahan yang bagus untuk dibangun perumahan," katanya, Selasa, (19/8).
Maryono bilang pembangunan sebuah perumahan sangat penting untuk pengembangan ekonomi di sebuah kawasan. "Sebab ada 173 jenis industri yang muncul dari kemunculan sebuah perumahan. Mulai dari industri kayu, keramik dan sebagainya," ujar Maryono.
Namun Maryono mengakui ada kendala dalam optimalisasi pembiayaan perumahan bagi kalangan perbankan di Indonesia. Sebab masih banyak bank mengandalkan sumber pendanaan jangka pendek seperti dana pihak ketiga (DPK). Sementara pembiayaan perumahan atau kredit pemilikan rumah (KPR) adalah pembiayaan jangka panjang hingga 15 tahun-20 tahun. "Ini yang membuat mismatch bisa terjadi," tukas Maryono.
Ke depan, Maryono berharap pemerintah akan mengeluarkan regulasi yang bersifat khusus bagi bank yang menjalankan fungsi khusus seperti BTN yang fokus pada perumahan. "Selama ini indikator kesehatan likuiditas atau Loan To Deposit Ratio (LDR) hanya menghitung DPK. LDR bank seperti BTN memang sulit dibawah 92%. Di luar negeri, bank seperti BTN meskipun LDR diatas 100%, tetap dianggap memiliki likuiditas bagus," pungkas Maryono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News