kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pembiayaan UMKM di atas target


Selasa, 18 Maret 2014 / 10:30 WIB
Pembiayaan UMKM di atas target
ILUSTRASI. Presiden Direktur MettaDC Indonesia Sukoco Halim bersama Menkominfo Johnny G. Plate dan Kepala Staf Presiden Moeldoko? menghadiri peresmian data center MettaDC ID01, Rabu (26/10/2022).


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia

jakarta. Sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) semakin menarik bagi industri keuangan. Terlebih setelah pemerintah menargetkan sektor usaha tersebut dapat tumbuh di kisaran 7% sepanjang tahun 2014 ini.

Dengan target pertumbuhan tersebut, kebutuhan akan pembiayaannya UMKM pun makin menggiurkan. Salah satu perusahaan pembiayaan yang mengincar potensi tersebut adalah Indonesia Eximbank alias Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Bahkan perusahaan yang juga bernama Indonesia Eximbank tersebut optimistis, pertumbuhan tahun ini bakal melebihi target pemerintah.

Direktur Pelaksana Indonesia Eximbank, Basuki Setyadjid, mengatakan tahun ini pihaknya menargetkan pembiayaan ke sektor UMKM bisa tumbuh 10%. LPEI memprediksi, pembiayaan ke sektor UMKM menembus angka

Rp 4,8 triliun dari total target pembiayaan Indonesia Eximbank yang sebesar Rp 48,4 triliun. Sementara di tahun 2013, pembiayaan Eximbank ke UMKM baru menembus angka Rp 3,6 triliun.

Dengan pencapaian tersebut, wajar jika kontribusi pembiayaan UMKM dapat meningkat menjadi 10% dari total pembiayaan. Mengingat tahun lalu, kontribusi pembiayaan ke sektor usaha ini baru mencapai 8,97%.

Basuki menambahkan, pada tahun lalu sebenarnya porsi pembiayaan ke UMKM lebih besar dari 8,97%. Tapi, perhitungan kembali melorot lantaran di tengah jalan, beberapa UMKM naik kelas menjadi perusahaan dengan skala yang lebih besar.

Sehingga LPEI tak lagi mengelompokan perusahaan-perusahaan tersebut sebagai UMKM. Catatan saja konsentrasi bisnis LPEI, sebanyak 95% merupakan pembiayaan dan sisanya asuransi serta penjaminan.

Saat ini semakin banyak unit-unit usaha kecil dan menengah yang sudah berani menyasar produk mereka ke pasar ekspor. "Dengan begitu, potensi di sektor ini semakin besar," kata Basuki, akhir pekan lalu.

Menggarap luar Jawa

Sementara perusahaan keuangan pelat merah lain, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) siap memanfaatkan potensi pembiayaan sektor UMKM yang semakin gendut. Untuk itu, PNM siap melanjutkan ekspansi yang sudah dilakukan sejak dua tahun lalu. "Kami berencana menambah sepuluh unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) sepanjang tahun ini," kata Gung Panggodo, Sekretaris Perusahaan PNM.

Dengan strategi tersebut, menjadikan penyebaran pembiayaan PNM ke sektor UMKM semakin luas. Makanya, PNM lebih fokus melakukan pembukaan gerai di luar Jawa. Sepanjang tahun 2013, PNM mereka membuka 100 ULaMM.

Tahun ini PNM menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan kepada UMKM dengan nilai sebesar Rp 3,8 triliun. Jumlah ini naik 25% dibandingkan penyaluran pembiayaan di tahun lalu.

Tapi baik PNM dan LPEI harus siap menghadapi pesaing baru: multifinance. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang menyiapkan aturan agar perusahaan multifinance bisa menyalurkan pembiayaan ke sektor UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×