Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) kemarin (22/3) melakukan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Salam satu agenda yang dibahas adalah terkait dengan recovery plan atau rencana aksi.
Suprajarto, Direktur Utama BRI bilang terkait recovery plan ini bank berencana untuk menerbitkan obligasi konversi sebesar Rp 500 miliar. "Akan dilakukan segera di semester 1," kata Suprajarto, Kamis (22/3).
Dengan penerbitan obligasi konversi ini diharapkan rasio permodalan bank bisa tetap terjaga di atas 20%. Obligasi ini untuk memenuhi peraturan OJK (POJK) mengenai recovery plan.
Recovery plan atau rencana aksi ini wajib disusun oleh bank-bank sistemik, salah satunya Bank BRI. Rencana aksi merupakan strategi atau cara bank dalam menghadapi kesulitan keuangan, likuiditas hingga permodalan.
Sebelum menerbitkan obligasi konversi, BRI akan memasukkan rencana ini ke OJK. Kenapa rencana penerbitan obligasi konversi ini kecil? Hal ini karena saat ini rasio permodalan (CAR) BRI masih 22%.
Tujuan BRI menerbitkan surat utang konversi ini agar bisa memenuhi permodalan basel 3. Nantinya obligasi ini bisa dikonversi menjasi tier 2 tanpa harus terdilusi pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News