kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.409.000   5.000   0,21%
  • USD/IDR 16.717   24,00   0,14%
  • IDX 8.711   77,93   0,90%
  • KOMPAS100 1.194   10,49   0,89%
  • LQ45 855   7,80   0,92%
  • ISSI 311   3,27   1,06%
  • IDX30 442   1,95   0,44%
  • IDXHIDIV20 513   -0,14   -0,03%
  • IDX80 133   1,33   1,01%
  • IDXV30 141   0,50   0,36%
  • IDXQ30 141   0,33   0,23%

Pemerintah Pangkas Target Penerbitan SBN, Asosiasi DPLK Tetap Setia di Instrumen Aman


Selasa, 21 Oktober 2025 / 11:11 WIB
Pemerintah Pangkas Target Penerbitan SBN, Asosiasi DPLK Tetap Setia di Instrumen Aman
ILUSTRASI. SHANGHAI, CHINA - DECEMBER 12, 2024 - Illustration Chinese Ministry of Social Security implements personal pension system, Shanghai, China, December 12, 2024. (Photo by CFOTO/Sipa USA)


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) pada kuartal IV-2025 akan lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menargetkan hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) yang merupakan salah satu jenis SBN sebesar Rp 180 triliun pada kuartal IV-2025.

Target tersebut menurun dibandingkan dengan realisasi penerbitan pada kuartal I-2025 sebesar Rp 222,2 triliun, kuartal II-2025 sebesar Rp 208 triliun, dan kuartal III-2025 sebesar Rp 280,35 triliun.

Baca Juga: Jumlah Peserta DPLK PertaLife Capai 86.584, Porsi Segmen Nonformal Masih Minim

Menanggapi hal ini, Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) menilai rencana penurunan target penerbitan SBN menjadi perhatian penting, mengingat instrumen tersebut merupakan tulang punggung portofolio investasi DPLK.

Ketua Umum Asosiasi DPLK Tondy Suradiredja mengatakan, meski penerbitan SBN menurun, DPLK akan tetap mempertahankan porsi investasi yang sudah ada pada instrumen pemerintah tersebut.

Sementara itu, dana baru akan dialokasikan secara selektif ke instrumen berisiko rendah lainnya.

“Hal itu dilakukan untuk menjaga imbal hasil tetap kompetitif, misalnya melalui deposito maupun obligasi korporasi berperingkat investasi (investment grade),” ujar Tondy kepada Kontan.co.id, Selasa (21/10/2025).

Baca Juga: Rendahnya Literasi Jadi Tantangan Tingkatkan Jumlah Peserta DPLK

Selain itu, Tondy menyebut Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI) juga menjadi alternatif investasi bagi DPLK, terutama apabila suku bunga acuan domestik masih berada di level tinggi dan stabil.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total nilai investasi DPLK secara gabungan mencapai Rp 149,07 triliun per Juli 2025.

Dari jumlah tersebut, alokasi terbesar berada pada deposito berjangka sebesar Rp 78,08 triliun, disusul instrumen SBN sebesar Rp 41,48 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×