kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Target Penerbitan SBN di Kuartal IV Lebih Rendah, Begini Tanggapan Dapen BCA


Minggu, 19 Oktober 2025 / 18:40 WIB
Target Penerbitan SBN di Kuartal IV Lebih Rendah, Begini Tanggapan Dapen BCA
ILUSTRASI. Pemerintah menargetkan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) pada kuartal IV-2025 akan lebih rendah dibanding tiga kuartal sebelumnya. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menargetkan hasil lelang surat utang negara (SUN) yang merupakan jenis SBN pada kuartal IV-2025 sebesar Rp 180 triliun.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) pada kuartal IV-2025 akan lebih rendah dibanding tiga kuartal sebelumnya.  

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menargetkan hasil lelang surat utang negara (SUN) yang merupakan jenis SBN pada kuartal IV-2025 sebesar Rp 180 triliun.

Target tersebut lebih rendah, jika dibandingkan kuartal sebelumnya, yakni pada kuartal I-2025 sebesar Rp 222,2 triliun, kuartal II-2025 Rp 208 triliun, dan kuartal III-2025 sebesar Rp 280,35 triliun.

Baca Juga: Dapen BCA Proyeksi Return on Investment di Kisaran 7%-7,5% per Kuartal IV-2025

Mengenai hal itu, Dana Pensiun BCA atau Dapen BCA (DPBCA) menilai penurunan target penerbitan SBN oleh pemerintah dapat menyebabkan penurunan pasokan surat berharga di pasar, sehingga pada gilirannya dapat menahan kenaikan yield dan menjaga harga obligasi tetap stabil. Direktur Utama Dana Pensiun BCA Budi Sutrisno mengatakan kondisi itu tak berdampak negatif bagi investasi Dapen BCA di SBN.

"Bagi Dapen BCA, kondisi itu tidak berdampak negatif, bahkan cenderung mendukung nilai portofolio SBN yang sudah dimiliki. Dengan suplai terbatas dan potensi penurunan suku bunga, harga pasar SBN berpeluang meningkat, memberikan potensi capital gain," ujarnya kepada Kontan, Sabtu (18/10/2025).

Sementara itu, Budi menerangkan nilai investasi Dapen BCA per September 2025 sebesar Rp 6 triliun. Dia bilang porsi terbesar berada di instrumen SBN sebanyak 37,93% terhadap total investasi.

Baca Juga: Dapen BCA Tempatkan Investasi Terbesar di Instrumen SBN per Agustus 2025

Budi menyebut penempatan di SBN sesuai ketentuan regulator yang mewajibkan minimal 30% investasi di SBN. Ditambah, mencerminkan fungsi SBN sebagai instrumen yang aman dengan jadwal jatuh tempo yang dapat disesuaikan dengan kewajiban pembayaran manfaat pensiun. 

"Dengan demikian, instrumen itu mendukung kestabilan portofolio sekaligus menjaga kepastian arus kas," tuturnya.

Lebih lanjut, Budi menyampaikan Dapen BCA secara keseluruhan menerapkan strategi investasi pada diversifikasi yang seimbang. Dia bilang alokasi portofolio tetap diarahkan dengan prinsip kehati-hatian, menekankan keseimbangan antara return investasi dan kebutuhan likuiditas untuk pembayaran manfaat pensiun.

Selanjutnya: Target E10 Tahun 2028, DPR Ungkap Potensi Kewajiban Ini Bisa Dilakukan SPBU Swasta

Menarik Dibaca: Trans Segara City Beroperasi, Mobilitas dari Bekasi ke Stasiun Senen Lebih Praktis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×