Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. Peningkatan pembiayaan gadai emas dialami BNI Syariah dan BRI Syariah. Faktor kenaikan harga jadi salah satu faktor pemicu lonjakan pembiayaan gadai emas.
Direktur Bisnis BNI Syariah Bambang Widjanarko mengungkapkan per Agustus 2011 gadai emas di BNI Syariah melonjak sembilan kali lipat atau sekitar 849% dibandingkan Agustus 2010. Yakni, dari Rp 55 miliar menjadi Rp 522 miliar.
"Harga emas kan naik terus. Dari awal tahun hingga sekarang saja sudah sekitar 30%. Ini dimanfaatkan nasabah yang ingin mencari untung. Gadai, tebus, lalu jual lagi di saat harga naik," ujar Bambang kepada KONTAN, Selasa (6/9).
Lonjakan gadai emas ini menurut Bambang perlu dijaga agar jangan sampai berlebihan dan jadi yang utama. Pembiayaan perlu bervariasi dan berputar, tak melulu di emas melainkan di sektor-sektor lain. Misalnya, di sektor perdagangan. Oleh karena itu, Bambang sepakat dengan rencana BI yang hendak mengatur pembatasan gadai emas.
Saat ini porsi pembiayaan gadai emas BNI Syariah terhadap portofolio pembiayaan BNI Syariah rata-rata mencapai 10%. Ini lantaran porsi gadai syariah berbeda-beda di kantor-kantor cabang BNI Syariah. Ada cabang yang porsi gadai emasnya hanya 5%, ada pula yang 25%.
"Porsi 25% itu maksimal. Rata-rata 10% dan menurut kami angka ini masih rendah," kata Bambang.
Sementara itu gadai emas di BRI Syariah per Agustus 2011 sudah 1,6 triliun. Tumbuh 147,6% dari posisi akhir Desember 2010 yang sebesar Rp 646 miliar. Adapun komposisi gadai emas mencakup 20% dari portofolio pembiayaan BRI Syariah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
