kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penambahan Kuota FLPP dan Perpanjangan Insentif PPN DTP Bakal Kerek Permintaan KPR


Selasa, 03 September 2024 / 19:37 WIB
Penambahan Kuota FLPP dan Perpanjangan Insentif PPN DTP Bakal Kerek Permintaan KPR
ILUSTRASI. Proyek pembangunan perumahan baru di Depok, Jawa Barat, Rabu (5/6/2024). Kebijakan penambahan kuota FLPP dan perpanjangan insentif PPN DTP jadi angin segar yang bakal mengerek permintaan KPR perbankan.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Angin segar tengah berhembus bagi sektor properti yang bakal berdampak pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR) perbankan. Ini terjadi saat data menunjukkan penyaluran KUR mengalami laju pertumbuhan yang stagnan, cenderung melambat.

Hal tersebut tercermin dari data Bank Indonesia (BI) yang mencatat pertumbuhan KPR per Juli 2024 yang sekitar 14,32% secara tahunan (YoY). Padahal, pada bulan sebelumnya, penyaluran KPR tumbuh 14,36% YoY.

Di saat terjadi perlambatan tersebut, pemerintah memberi kabar baik bagi penyaluran KPR, baik itu yang subsidi maupun non-subsidi. Di antaranya adalah penambahan kuota subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).

Baca Juga: Dapat Insentif PPN DTP dan FLPPP, Bank BTN Yakin Kredit Naik

Untuk penambahan kuota subsidi FLPP sendiri, pemerintah akan menambah kuota rumah subsidi dari semula sebanyak 166.000 unit rumah menjadi 200.000 unit pada tahun ini. Memang, kondisi yang terjadi di beberapa bank, kuota rumah subsidi FLPP yang dimiliki sudah hampir habis. 

Ambil contoh, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang hingga 28 Agustus lalu telah menyalurkan FLPP sebanyak 121.593 unit. Adapun, kuota yang dimiliki oleh BTN pada tahun 2024 ini sekitar 124.000 unit.

Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu bilang bahwa menurut perhitungan BTN, kebutuhan kuota KPR selama Agustus hingga Desember 2024 mencapai sekitar 29.000 unit. Di mana, daya beli masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di penjualan rumah segmen bawah masih tinggi. 

“Tidak ada yang menyangka bahwa di awal Agustus, kuotanya sudah habis,” kata Nixon.

Nixon optimistis, permintaan rumah di kalangan MBR masih akan meningkat hingga tahun depan, sehingga pemerintah juga melihat kebutuhan penambahan kuota FLPP.

Baca Juga: Pertumbuhan Kredit Properti pada Juli Mencapai 9% YoY

Selain itu, pemerintahan baru di bawah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka juga telah menargetkan 3 juta rumah baru di seluruh Indonesia, yang menunjukkan keseriusan untuk menangani backlog perumahan. 

Sementara itu, Teddy Kurniawan, Pimpinan Divisi Kredit Retail PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) berpendapat yang sama bahwa memang saat ini permintaan KPR FLPP masih tergolong tinggi.

Sayangnya, kuota KPR FLPP yang dimiliki oleh Bank Sumsel Babel sudah habis sejak Juli 2024. Di mana, tahun 2024, kuota yang didapatkan oleh bank daerah asal Pulau Sumatera tersebut hanya sebanyak 3.500 unit.

Ia pun menyambut baik adanya penambahan kuota tersebut meskipun saat ini pihaknya belum mendapat kepastian terkait kuota tambahan tersebut. Setidaknya, ia melihat Bank Sumsel Babel masih mampu menyalurkan 100 unit KPR FLPP hingga akhir tahun.

“Saat ini calon-calon debitur Bank Sumsel Babel yang sudah layak mendapatkan namun terkendala kuota sudah habis dari Juli,” ujarnya.

Baca Juga: Kuota FLPP Menipis, Bank BTN Siapkan Produk Alternatif

Sependapat, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb), Yuddy Renaldi bilang dampak dari penambahan kuota tersebut akan mempermudah masyarakat berpenghasilan rendah dalam memperoleh hunian yang layak dan mengurangi backlog perumahan. 

Sebagai informasi, bank bjb selama tahun 2024 telah menyalurkan FLPP sampai dengan bulan Juli sebanyak 4.178 unit rumah. Di mana, target FLPP masih ada sebanyak 4.322 karena pemerintah melakukan hold penyaluran berhubungan kesediaan likuiditas. 

“Sudah ada green light untuk menggunakan alokasi kuota yang tersisa sampai 1000 unit bisa digunakan sampai akhir tahun 2024,” ujar Yuddy.

Di sisi lain, untuk insentif berupa perpanjangan insentif PPN DTP, Nixon bilang diskon PPN 100% terhadap industri perumahan itu biasanya korelasinya positif, dan penjualan rumah pasti naik. Ini juga yang diharapkan oleh market.

Baca Juga: Perbankan Tancap Gas Kejar Penyaluran KPR FLPP di Semester II

Ia bilang perpanjangan insentif tersebut merupakan langkah yang ditunggu-tunggu oleh semua stakeholders sektor perumahan, baik developer, konsumen, maupun bank sendiri sebagai penyalur KPR.

Terlebih, sebagai pemimpin pasar KPR di Indonesia, BTN memiliki competitive advantage yang membuat perseroan mampu bersaing dengan bank lain, termasuk bank swasta besar yang juga berkecimpung di pembiayaan perumahan.

Sebelumnya, Executive Vice President Consumer Loan BCA, Welly Yandoko bilang program insentif PPN DTP merupakan salah satu kebijakan yang dinilai cukup berhasil mendongkrak bisnis properti dan tentunya menggerakkan roda perekonomian, karena properti memberikan dampak  multiplier effect ke lebih dari 180 industri lainnya.

Baca Juga: Pembiayaan BTN Syariah Tumbuh 22% di Semester I-2024, Tembus Rp 41 Triliun

Welly mengatakan, dengan perpanjangan insentif PPN DTP ini, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan momentum untuk memiliki rumah idamannya. Sehingga perbankan juga dapat merasakan manfaat karena lebih dari 75% pembiayaan transaksi rumah adalah dengan menggunakan KPR. 

“Dari pengalaman kami selama kebijakan PPN DTP sebelumnya, kami perkirakan dampak PPN DTP ini dapat memberikan peningkatan bisnis KPR sebesar minimal 10%, yang tentunya baik bagi pertumbuhan portfolio KPR kami," ungkap Welly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×