Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Para bankir telah menghitung penurunan pendapatan (revenue) kartu kredit pasca Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga kartu kredit menjadi 2,25% per bulan atau 26,95% per tahun yang berlaku mulai 1 Juni 2017. Sebelumnya rasio bunga kartu kredit sebesar 2,95% per bulan atau 35,40% per tahun.
Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Santoso Liem memperkirakan, dampak penurunan pendapatan kartu kredit sekitar Rp 200 miliar-Rp 300 miliar atau hanya 8,3% terhadap total pendapatan sekitar Rp 3,6 triliun. "Penurunan pendapatan tersebut selama tujuh bulan," kata Santoso, kepada KONTAN, belum lama ini.
BCA tak ingin tinggal diam dari penurunan pendapatan pada bisnis kartu kredit. Selanjutnya, bank berkode saham BBCA ini akan meningkatkan volume transaksi dan melakukan efisiensi operasional pada kartu kredit agar tetap mendulang untung.
Santoso bilang, perbankan membutuhkan waktu untuk mengembalikan pendapatan kartu kredit seperti semula. Pasalnya, bisnis kartu kredit sedang mengalami perlambatan bisnis dari sisi volume transaksi maupun penerbitan kartu terbaru.
Sependapat, Direktur Retail Banking PT Bank Mandiri Tbk Tardi menyampaikan, pihaknya akan mencatat penurunan pendapatan sebesar 10% setelah bunga kartu kredit berlaku 2,25%. Bank berpelat merah ini akan mengimbangi komposisi pendapatan bunga dan pendapatan komisi (fee based income) dari kartu kredit menjadi 50:50.
Tardi menambahkan, pihaknya akan mendorong pemegang kartu untuk rajin bertransaksi menggunakan kartu kredit. Caranya, Bank Mandiri menggelar program kartu kredit cash back 2 juta dan bunga 0% pada beberapa merchant dengan tenor pinjaman 6 bulan hingga 36 bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News