Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Ivan mengatakan, pihaknya melihat prospek bancassurance masih sangat besar. Tenaga pemasar hanya perlu beradaptasi dengan kondisi pandemi ini dalam menginformasikan pentingnya solusi perlindungan ini kepada para nasabahnya,
Pada paruh kedua ini, Commonweath menargetkan penjualan produk bancassurance meningkat lebih dari 30% dibanding paruh pertama. Lewat kerjasama yang sudah terjalin dengan FWD Insurance Indonesia, perseroan akan meluncurkan produk – produk baru disertai program yang atraktif serta kanal distribusi baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan asuransi.
"Kami baru saja meluncurkan pembelian produk asuransi kesehatan berbasis syariah bernama Asuransi Bebas Handal yang sangat terjangkau dapat dibeli melalui aplikasi CommBank Mobile, dimana asuransi ini juga melindungi nasabah dari Covid-19 melalui klaim rawat inapnya," kata Ivan.
PT Bank CIMB Niaga Tbk juga masih menorehkan pertumbuhan. Penjualan bancassurance bank ini di paruh pertama tahun ini tumbuh sekitar 20% YoY. Pendapatan berbasis komisi yang didapat dari bisnis itu juga naik 20% YoY.
Namun, penerapan PPKM diperkirakan bisa menyebabkan penurunan penjualan produk bancassurance CIMB Niaga di kuartal III ini karena terhalang melakukan tatap muka antara tenaga pemasar asuransi dengan nasabah serta terhambat dalam melakukan cek kesehatan sebagai syarat untuk produk asuransi tertentu.
Lani Darmawan Direktur Konsumer CIMB Niaga mengatakan, pihaknya masih akan tetap mencoba untuk bisa tumbuh positif sampai akhir tahun. "Hanya saja, itu akan sangat tergantung dari perkembangan PPKM," Pungkasnya.
Selanjutnya: Ekonom CORE beberkan tantangan penyaluran kredit keuangan berkelanjutan (ESG)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News